Istana Pastikan Catat Aspirasi Pengunjukrasa Tolak Kenaikan Harga BBM
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan bahwa pemerintah akan mencatat tuntutan yang disampaikan pada aksi unjukrasa.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan bahwa pemerintah akan mencatat tuntutan yang disampaikan pada aksi unjukrasa yang digelar pada Jumat, (23/9/2022).
Perwakilan pemerintah akan menemui pengunjukrasa yang menyampaikan sejumlah aspirasi.
“Tentunya perwakilan pemerintah pasti ada. Semoga tuntutan itu bisa dicatat dan menjadi perhatian bagi kita semua. Kan sama kan tuntutan semua dari kemarin, kira-kira itu,” kata Heru di Istana, Jakarta.
Menurut Heru, masyarakat sah-sah saja melakukan aksi unjukrasa karena Indonesia merupakan negara demokrasi. Asalkan, aksi unjukrasa dikakukan sesuai dengan koridor hukum yang berlaku.
“Ya itu kan salah satu upaya menyuarakan demokrasi, wajar saja. Tentunya dengan persyaratan, ada izinnya, dll. Pasti mereka sudah paham,” katanya.
Heru membantah bahwa kegiatan Presiden Jokowi di Bogor, Jawa Barat pada hari ini untuk menghindari aksi unjukrasa. Ia mengatakan bahwa jadwal Presiden di Bogor sudah diatur sejak jauh-jauh hari.
“Kebetulan terjadwal sudah dari minggu lalu Senin sampai Kamis beliau di Jakarta, hari Jumat biasanya akhir pekan jadwal cukup padat juga di Bogor,”katanya.
Sebelumnya sejumlah elemen masyarakat menggelar unjukrasa menolak kenaikan harga BBM di Kawasan Monas, Jakarta, Jumat, (23/9/2022).
Mereka yang melalukan unjukrasa antara lain Persaudaraan Alumni (PA) 212 dan Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR).
Baca juga: Adzan Ashar, Massa Aksi PA 212 Gelar Salat Berjamaah Istirahat Demo Tolak Kenaikan BBM
Para pengunjukrasa menggelar Solat berjamaah di lokasi aksi.
Berdasarkan pantauan Tribunnews.comdi lokasi, pada sekira pukul 15.00 WIB, polisi melantunkan adzan dari pengeras suara yang terletak di sekitar titik aksi.
Ortator yang sedang berorasi pun lantas menghentikan kegiatannya dan mendengarkan lantunan adzan. Kegiatan itu diikuti oleh massa aksi lainnya.
Setelah adzan selesai, massa aksi pun lantas berwudhu dengan air mancur Patung Kuda. Para peserta aksi itu secara beriringan dan bergantian berwudhu di Patung Kuda.
Setelah berwudhu, massa aksi lantas melaksanakan Salat Ashar berjamaah di titik aksi, tepatnya Jalan Medan Merdeka Barat.
Tak lama berselang, ibadah Salat Ashar selesai, massa aksi melanjutkan kegiatan unjuk rasa. Orator pun kembali menaikkan mobil komando untuk berorasi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.