Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wapres Maruf Amin Minta Pelajar Muhammadiyah Mencegah Munculnya Kelompok Radikal

Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) diminta ikut berkontribusi aktif dalam mencegah munculnya paham radikalisme maupun sikap intoleran.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Wapres Maruf Amin Minta Pelajar Muhammadiyah Mencegah Munculnya Kelompok Radikal
Istimewa
Wakil Presiden (Wapres) KH Maruf Amin. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin meminta Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) ikut berkontribusi aktif dalam mencegah munculnya paham radikalisme maupun sikap intoleran.

Langkah ini, kata Ma'ruf, dalam dilakukan melalui kegiatan yang bersifat kontra radikalisme terhadap mereka yang belum terpapar maupun deradikalisasi terhadap mereka yang telah terpapar.

"Seraya mengembangkan dakwah kesejukan sesuai dengan ajaran Islam Wasathiyah yang rahmatan lil ‘alamin kepada masyarakat dan bekerja sama dengan Pemerintah untuk merawat harmoni dan persatuan bangsa," ujar Ma'ruf melalui keterangan tertulis, Jumat (23/9/2022).

Hal tersebut diungkapkan oleh Ma'ruf saat memberikan Sambutan Kunci secara virtual pada acara Tanwir IPM dari Kediaman Resmi Wapres di Jl. Diponegoro No. 2, Jakarta Pusat, Kamis (22/09/2022).

Wapres menjelaskan bahwa Pancasila, UUD 1945, dan NKRI, oleh para ulama disebut sebagai al-mitsaq al wathany atau kesepakatan nasional.

Baca juga: Wapres Sebut Pj Gubernur DKI Pengganti Anies Pernah Berkecimpung di Jakarta dan Memahami Jakarta

Atas dasar hal tersebut, ia pun menyebut Indonesia sebagai negara kesepakatan yang menurutnya dalam istilah Muhammadiyah disebut sebagai Darul ‘ahdi was-syahadah.

BERITA REKOMENDASI

"Dalam setiap upaya yang kita lakukan untuk memperbaiki umat baik dakwah, pendidikan, sosial kemasyarakatan dan lainnya, kita harus berada dalam bingkai kesepakatan nasional tersebut,” kata Ma'ruf.

Sehingga, menurut Ma'ruf, segala upaya dalam membangun bangsa harus terus dalam koridor kesepakatan nasional.

"Dan untuk mencegah kemungkinan terjadinya perpecahan bangsa, kita juga harus mencegah adanya (atau) munculnya kelompok-kelompok yang keluar dari komitmen kebangsaan ini, utamanya timbulnya paham radikalisme maupun sikap intoleran di tengah bangsa ini," jelas Ma'ruf.

Dirinya juga meminta IPM yang memiliki banyak intelektual muda, untuk ikut berkontribusi aktif dalam memajukan bangsa, melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengembangan inovasi untuk tercapainya Indonesia yang maju dan sejahtera.

"Hal ini juga sekaligus untuk memacu semangat generasi muda Muhammadiyah untuk mengembangkan dirinya agar nantinya menjadi pemimpin terbaik bangsa," pungkas Ma'ruf.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas