Mendagri Tito Karnavian Serahkan KTP Digital dan KK kepada WNI di Jepang
Tito Karnavian melakukan jemput bola menggencarkan pelayanan administrasi kependudukan bagi Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendgari) Tito Karnavian melakukan jemput bola menggencarkan pelayanan administrasi kependudukan bagi Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri.
Kali ini, Kemendagri bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Jepang menggelar layanan adminduk bagi WNI di negara tersebut.
Mendagri yang hadir didampingi Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, berkat perkembangan teknologi digital, pelayanan adminduk bisa terwujud hingga di luar negeri.
Selain itu, lanjutnya, negara harus hadir untuk melayani semua penduduk.
"Dukcapil sudah punya sistem SIAK Luar Negeri sehingga ruang pelayanan Adminduk bisa meliputi selain di di 514 kabupaten/kota, juga di 128 Perwakilan RI di luar negeri," ujar Tito di Tokyo, Senin (26/9/2022).
Mendagri juga mengatakan dengan membuka layanan administrasi kependudukan bagi warga negara di luar negeri dapat mempermudah WNI mencatatkan kependudukannya yang saat ini masih belum terdaftar.
Baca juga: Kemendagri Jelaskan SE Mendagri Soal Pj Kepala Daerah Boleh Mutasi ASN
“Ini untuk mempermudah warga negara Indonesia yang ada di luar negeri, diaspora Indonesia itu 'kan banyak, di Malaysia, Saudi, Amerika termasuk Jepang untuk menghubungkan pencatatan kependudukan dan catatan sipil (Dukcapil) dengan kedutaan-kedutaan,” kata dia.
Diketahui, kegiatan jemput bola dilaksanakan di Tokyo dan Sapporo sejak 23 hingga 30 September 2022.
Kegiatan itu dimulai di Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT) yang menyediakan empat jenjang pendidikan mulai dari taman kanak-kanan (TK), sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) hingga sekolah menengah atas (SMA) bagi WNI.
Para orang tua siswa, guru dan para penduduk di wilayah Tokyo datang ke SRIT untuk diberikan pelayanan adminduk seperti rekam biometrik, cetak KK (kartu keluarga). Mereka juga diberikan NIT dan diberikan Identitas Kependudukan Digital.
Dalam kesempatan itu, Duta Besar RI untuk Jepang dan Federasi Mikronesia Heri Akhmadi mengatakan kebanyakan WNI di Jepang, khususnya Tokyo selain untuk bekerja juga melanjutkan studi perguruan tinggi.
"Jadi anak-anak ketika di Indonesia belum punya KTP sekarang sudah harus punya. Bisa rekam biometrik dan dibuatkan IKD di sini. Pelayanannya pun sudah online, cepat dan gratis," tutur dia.
Sedangkan Zudan Arif Fakrulloh menyebut, pelayanan adminduk bagi WNI di luar negeri merupakan tindak lanjut amanat PP Nomor 40 Tahun 2019 tentang Pelaksanaan UU Nomor 23 Tahun 2006 tentang Adminduk Jo UU Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan UU Nomor 23 Tahun 2006 tentang Adminduk.
"Dengan jemput bola ini terjadi sinkronisasi data penduduk dan WNI di luar negeri antara Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Dukcapil), Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Hukum dan HAM (Ditjen Imigrasi)," ucapnya.
Dengan sinkronisasi itu akan terwujud satu data penduduk dan WNI di luar negeri yang bakal memudahkan mendapat pelayanan publik.
Tak hanya itu dengan skema ini, WNI di luar negeri dapat melakukan pelaporan diri, pelayanan adminduk dan pengaduan melalui Portal Peduli WNI.
“Layanan adminduk hari pertama di SRIT tanggal 26 September 2022 ini, sebanyak 57 layanan diterbitkan terdiri dari 27 perekaman biometrik untuk rekam KTP-el, cetak KK sebanyak 14, akta lahir sebanyak 6 dan pembuatan IKD sebanyak 10," terang Zudan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.