Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Politisi PDIP Sebut Pernyataan Andi Arief Irasional, Berhalusinasi, dan Menyesatkan

Andi Arief mengatakan Anies Baswedan akan masuk penjara hingga menyebut ketua umum partai di Koalisi Indonesia Bersatu berpotensi dikriminalisasi.

Penulis: Naufal Lanten
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Politisi PDIP Sebut Pernyataan Andi Arief Irasional, Berhalusinasi, dan Menyesatkan
Ilham Rian Pratama
Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief usai diperiksa KPK dalam penyidikan kasus dugaan suap Bupati nonaktif Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas'ud, Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (11/4/2022). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Junimart Girsang merespons pernyataan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief.

Andi Arief mengatakan bahwa Anies Baswedan akan masuk penjara hingga menyebut ketua umum partai di Koalisi Indonesia Bersatu berpotensi dikriminalisasi.

Menurut Junimart, pernyataan tersebut tidak berdasar dan tidak masuk akal.

“Itu statement-statement tak ada normanya, irasional, berhalunisasi bin sesat,” katanya saat dihubungi, Selasa (27/9/2022).

Baca juga: Politikus PDIP Masinton Tuding Andi Arief Masih Hidup di Zaman Otoriter

Lebih lanjut, Andi Arief sempat memberi klarifikasi bahwa video yang beredar itu hanya untuk internal Partai Demokrat.

Namun Wakil Ketua Komisi II DPR RI ini meragukan pernyataan Andi tersebut.

Berita Rekomendasi

“Mosok statement divideokan untuk internal? Tentu ada niat untuk disebarluaskan dong,” ujarnya.

Kata dia, PDIP pun tidak ambil pusing dengan pernyataan Andi Arief itu, melainkan hanya menjadi guyonan.

“Jadi konsumsi lucu-lucuan yang tidak lucu juga, tapi bahan tertawaan,” tuturnya.

Diketahui, beredar sebuah video di jejaring sosial WhatsApp, Senin (26/9/2022).

Dalam video tersebut Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief menyoroti soal adanya wacana pemilu 2024 yang hanya menyajikan dua pasangan calon presiden - wakil presiden.

Wacana itu tersiar kata dia, setelah adanya rencana pembentukan koalisi dari berbagai partai politik termasuk Partai Demokrat.

Bahkan kata dia, Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono juga sudah mendengar keluhan itu dari seluruh pimpinan partai politik kecuali PDIP.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas