Profil Moeldoko: Kepala Staf Kepresidenan jadi Tukang Tani di Film Pendek
Simak profil Kepala Staf Kepresidenan Indonesia, Moeldoko. Mantan KSAD itu memainkan peran di film pendek Woko Channel dalam episode ke 63.
Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Berikut profil Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Moeldoko.
Nama Moeldoko banyak dicari masyarakat karena aktingnya dalam memainkan film pendek.
Moeldoko berakting di film pendek Woko Channel.
Moeldoko tampil pada episode ke-63 dengan memakai kaus biru dan bertopi hitam.
Dalam film Woko Channel itu, Moeldoko berperan sebagai seorang petani yang bernama Kang Moel.
Baca juga: Moeldoko Main Film Pendek di Woko Channel, Berperan sebagai Petani
Lantas, siapa sosok Moeldoko?
Profil Moeldoko
Jenderal TNI (Purn) Dr. H. Moeldoko SIP lahir di Kediri, Jawa Timur pada 8 Juli 1957 dan sebagai anak bungsu dari 12 bersaudara.
Hidup dikeluarga sederhana, Moeldoko selalu bekerja keras untuk membantu menopang kebutuhan keluarga.
Suami dari Koesni Harningsih ini juga ikut membantu proyek pembangunan desa.
Setelah lulus dari SMP di Kediri, Moeldoko melanjutkan pendidikan SMA nya di Jombang.
Lulus dari SMA, ia melanjutkan pendidikan di Akademi Militer (Akmil) sampai selesai di tahun 1981, tepat diusianya ke 24.
Dikutip dari TribunnewsWiki.com, saat itu Moeldoko mendapat Bintang Adimakayasa yang berarti menjadi lulusan terbaik.
Setelah menjadi lulusan terbaik, Moeldoko kembali mengikuti belasan pendidikan militer hingga tahun 2008.
Baca juga: Moeldoko Main Film, Kepala Staff Kepresidenan Nyaris Dipukul Galino hingga Sebut Panglima Pertanian
Pendidikan Moeldoko
- Akabri (1981);
- Kursus Dasar Kecabangan Infanteri;
- Kursus Dasar Para;
- Susjurpa Jumpmaster;
- Sus Bahasa Inggris;
- Sus Kasi Ops;
- Suslapa-1 Inf;
- Suslapa Inf;
- Seskoad (1995) (Lulusan Terbaik);
- Sesko TNI (2001);
- Susdanrem;
- Susstrat Perang Semesta;
- PPRA XLII Lemhannas (2008) (2);
Karirnya dimulai sebagai Komandan Pleton di Yonif Linud 700 Kodam VII/Wirabuana.
Moeldoko pernah ditugaskan untuk menjalankan Operasi Seroja Timor-Timur pada saat itu.
Degan karir yang bagus, Moeldooko diberi jabatan sebagai Kasdam Jaya di tahun 2008.
Setelah itu, Moeldoko menjabat sebagai Panglima Divisi 1/Kostrad, Panglima Divisi III/Siliwangi dan menjabat Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).
Tepat pada tahun 2013, Moeldoko menjadi Wakasad yang dilanjutkan menjabat sebagai KSAD.
Di tahun yang sama, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat itu menunjuk Moeldoko sebagai Panglima TNI.
Setelah masa pensiun, Moeldoko kembali menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Indonesia yang dimulai tahun 2018.
Karir Moeldoko
- Danton Yonif Linud 700/BS Kodam XIV/Hasanuddin (1981);
- Danki A Yonif Linud 700/BS Kodam XIV/Hassanuddin (1983);
- Kasi Operasi Yonif Linud 700/BS Kodam VII/Wirabuana;
- Perwira Operasi Kodim 1408/BS Makassar;
- Wakil Komandan Yonif 202/Tajimalela;
- Kasi Teritorial Brigif-1 PAM IK/JS;
- Komandan Yonif 201/Jaya Yudha (1995);
- Komandan Kodim 0501 Jakarta Pusat (1996);
- Sespri Wakasad (1998);
- Pabandya-3 Ops PB-IV/Sopsad;
- Komandan Brigif-1/Jaya Sakti (1999);
- Asops Kasdam VI/Tanjung Pura;
- Dirbindiklat Pussenif;
- Komandan Rindam VI/Tanjung Pura (2005);
- Komandan Korem 141/Toddopuli Bone (2006);
- Pa Ahli Kasad Bidang Ekonomi (2007);
- Direktur Doktrin Kodiklat TNI AD (2008);
- Kasdam Jaya (2008);
- Panglima Divisi Infanteri 1/Kostrad (2010);
- Panglima Kodam XII/Tanjungpura (2010);
- Panglima Kodam III/Siliwangi (2010);
- Wakil Gubernur Lemhannas (2011);
- Wakasad (2013)
- KSAD (2013);
- Panglima TNI (2013-2015);
- Kepala Staf Kepresidenan Indonesia (2018-sekarang).
(Tribunnews.com/Pondra Puger)(Tribunnewswiki.com/Ahmad Nur Rosikin)