Sebut Video Andi Arief Pengalihan Isu, Disarankan Demokrat Lebih Baik Segera Resmikan Koalisi
Andi Arief yang menyebut Anies sebentar lagi akan masuk penjara, serta perihal tiga ketua umum KIB yang berpotensi dikriminalisasi.
Penulis: Naufal Lanten
Editor: Johnson Simanjuntak
“Baik soal kinerja miring SBY di masa lalu, kemudian terkait ambisi AHY maju pilpres, dibahasnya oknum-oknum kader demokrat yang bermasalah secara hukum hingga sekarang,” ujarnya.
Pasalnya, menurut Agung, ada banyak kader dari Partai Demokrat yang terseret perkara hukum.
Teranyar, salah satu politisi Partai Demokrat yang juga Gubernur Papua, Lukas Enembe ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka kasus dugaan korupsi berupa gratifikasi sebesar Rp1 miliar.
“Sehingga, Andi Arief perlu merespon situasi ini dengan mengalihkan perhatian publik, ke sosok Anies maupun para ketum KIB (Koalisi Indonesia Bersatu),” lanjut Agung.
Alasannya, lanjut dia, agar sejumlah pihak yang disebut baik Anies Baswedan maupun para ketua umum partai di KIB semakin sadar dan memawas diri
“Agar pernyataan yang disampaikan oleh Andi Arief sebatas kata-kata bukan fakta hukum,” tuturnya.
Diketahui, beredar sebuah video di jejaring sosial WhatsApp, Senin (26/9/2022).
Dalam video tersebut Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief menyoroti soal adanya wacana pemilu 2024 yang hanya menyajikan dua pasangan calon presiden - wakil presiden.
Wacana itu tersiar kata dia, setelah adanya rencana pembentukan koalisi dari berbagai partai politik termasuk Partai Demokrat.
Bahkan kata dia, Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono juga sudah mendengar keluhan itu dari seluruh pimpinan partai politik kecuali PDIP.
"Silakan saja mau dimuat, muatlah, SBY bukan orang sembarangan. Informasinya kualitasnya dia cek satu per satu. Dia sudah ketemu semua pimpinan partai kecuali PDIP, Semua mengeluh. Dia sudah mendengar langsung skenario dua pasang. Lalu dia melakukan pengecekan kepada orang yang mendengar langsung dari mulutnya Pak Presiden (Jokowi). Pak Presiden hanya mau dua calon," kata Andi dalam video tersebut.
"Lalu dia melakukan pengecekan pada orang yang mendengar langsung dari mulutnya Pak Presiden. Pak Presiden hanya mau dua calon," sambungnya.
Dirinya juga turut menyinggung soal potensi Ketua DPR RI Puan Maharani yang akan maju sebagai calon presiden.
Kata Andi Arief, jika memang nantinya PDIP mencalonkan Puan Maharani sebagai Capres, sejatinya setiap pihak manapun berani untuk melawan Puan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.