Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Apa Itu Resesi Ekonomi, Ini Penyebab hingga Dampaknya

Mengenal Resesi Ekonomi, menunjukkan kondisi perekonomian suatu negara sedang memburuk. Berikut faktor dan dampak terjadinya Resesi Ekonomi.

Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Daryono
zoom-in Mengenal Apa Itu Resesi Ekonomi, Ini Penyebab hingga Dampaknya
freepik
Mengenal apa itu Resesi Ekonomi yang terjadi pada sejumlah negara di Dunia. Simak faktor dan dampak terjadinya Resesi Ekonomi. 

8. Nilai Impor Lebih Besar dari Impor

Negara yang tidak dapat memproduksi kebutuhannya sendiri kemudian mengimpor dari negara lain.

Sebaliknya, negara yang memiliki kelebihan produksi dapat mengekspor ke negara yang membutuhkan komoditas tersebut.

Namun, nilai impor yang lebih besar dari nilai ekspor dapat berdampak pada perekonomian yaitu defisitnya anggaran negara.

9. Tingkat Pengangguran Tinggi

Tenaga kerja sebagai salah satu faktor yang berperan penting dalam penggerak perekonomian.

Jika suatu negara tidak mampu menciptakan lapangan kerja yang berkualitas bagi para tenaga kerja lokal, maka tingkat pengangguran meningkat.

Berita Rekomendasi

Resikonya adalah tingginya tingkat kriminal guna memenuhi kebutuhan hidup.

Baca juga: Imbas Kenaikan Suku Bunga, Bank Dunia: Sinyal Resesi Global di 2023 Makin Terlihat Jelas

Dampak Resesi Ekonomi

Masih mengutip Gramedia, berikut dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya Resesi:

1. Dampak Resesi Pada Pemerintahan

Dampak Resesi yang paling terasa dalam pemerintahan yakni meningkatnya jumlah pengangguran.

Pemerintah kemudian dituntut untuk segera menemukan solusi mengakhiri resesi sehingga lapangan kerja kembali terbuka guna menyerap tenaga kerja.

Selain itu Pinjaman pemerintah juga akan melonjak tinggi sebab Pemerintah di setiap negara membutuhkan dana yang cukup untuk membiayai berbagai kebutuhan yang berkaitan dengan upaya pembangunan negara.

Sumber pendapatan negara yang berasal dari pajak dan non pajak juga menjadi sangat rendah.

Hal tersebut disebabkan pada saat resesi pekerja menerima penghasilan lebih rendah, sehingga pemerintah menerima pajak penghasilan yang lebih rendah.

Oleh karena itu, hal tersebut berpengaruh pada pendapatan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) yang lebih rendah pula.

Selain itu pembangunan tetap dituntut untuk terus dilakukan di berbagai sektor pemerintahan termasuk diantaranya menjamin kesejahteraan rakyatnya.

Penurunan pendapatan pajak dan meningkatnya pembayaran kesejahteraan mengakibatkan defisit anggaran dan kian meningginya utang pemerintah.

Baca juga: Negara Miskin di Eropa Ini Semakin Terjepit Resesi, Inflasi Lebihi 30 Persen

2. Dampak Resesi Pada Perusahaan

Akibat adanya Resesi dapat memungkinkan terjadinya kebangkrutan pada suatu usaha atau bisnis.

Hal ini dipicu oleh berbagai faktor, seperti ekonomi negatif, tergerusnya sumber daya riil, krisis kredit, jatuhnya harga aset berbasis utang, dan lainnya.

Ketika bisnis gagal, perusahaan mengalami penurunan pendapatan secara drastis.

Saat penurunan pendapatan terjadi kemudian memicu efek domino terhadap kehidupan ekonomi pekerjanya.

Dengan terjadinya resesi, masyarakat tentunya lebih berhati-hati dalam menggunakan uangnya.

Sehingga tingkat permintaan terhadap barang dan jasa mengalami penurunan.

Permintaan yang menurun, tentu saja akan turut menurunkan laba perusahaan.

Bahkan apabila permintaan tidak ada sama sekali perusahaan berisiko mengalami kerugian besar hingga bangkrut.

3. Dampak Resesi Pada Pekerja

Resesi memberikan dampak nyata pada para pekerja yaitu dengan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Hal tersebut menjadikannya pengangguran dan membuatnya kehilangan pendapatan utama.

Masalah pengangguran sendiri tak hanya menimbulkan dampak pada perekonomian tapi juga pada ranah sosial.

Tingkat pengangguran yang tinggi menjadi satu faktor penyebab terjadinya ketidakstabilan sosial, yang mengarah kepada vandalisme dan kerusuhan di masyarakat.

(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas