POPULER NASIONAL Ekspresi Puan saat Bagi Kaus Jadi Sorotan | Sambo dan Putri Janji Akui Perbuatannya
Berita populer nasional: Ekspresi Puan cemberut saat membagikan kaus jadi sorotan, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi janji akan akui perbuatannya.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini berita populer nasional Tribunnews.com selama 24 jam terakhir.
Ekspresi Ketua DPR RI, Puan Maharani, saat membagikan kaus kepada warga menjadi sorotan.
Puan yang mengenakan kemeja hitam terlihat tidak tersenyum meski tangannya sibuk membagikan kaus.
Sementara itu, tersangka kasus Brigadir Joshua Hutabarat (Brigadir J), Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, berjanji akan mengakui perbuatannya di persidangan.
Hal ini disampaikan kuasa hukum keduanya, Arman Hanis, dalam konferensi pers, Rabu (28/9/2022).
Dirangkum Tribunnews.com, Kamis (29/9/2022), inilah berita populer nasional yang dapat Anda simak:
Baca juga: 8 Pernyataan Febri Diansyah: Janji Tak akan Membabi-buta Bela Putri Candrawathi
1. Video Puan Maharani Cemberut saat Bagikan Kaus di Bekasi Jadi Sorotan
Viral video Ketua DPR RI, Puan Maharani, membagi-bagikan kaus kepada warga di tengah keramaian.
Puan membagikan kaus itu dengan cara dilempar. Di dalam video itu, Puan tampak mengenakan kemeja hitam.
Tidak terlihat senyum dari wajah Puan saat membagikan kaus tersebut.
Dia lalu terlihat memarahi pengawal pribadinya (walpri) yang memegang kaus tersebut.
Menanggapi Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, mengatakan Puan menegur walprinya lantaran tak menjalankan tugasnya, dan itu bukan membagikan kaus.
2. Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Janji Akui Perbuatannya dalam Persidangan
Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi, menyatakan akan mengakui perbuatannya terhadap Brigadir Yoshua alias Brigadir J pada persidangan nanti.
Baca juga: Kamar Mewah Disebut Ruang Tahanan Ferdy Sambo Viral di Media Sosial, Polri Buka Suara
Hal itu diungkapkan pengacara keluarga Ferdy Sambo, Arman Hanis, saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Rabu (28/9/2022).
Awalnya, Arman menuturkan kedua kliennya tersebut mengakui kekeliruan yang terjadi dalam peristiwa pembunuhan berencana itu.
"Pesan Pak Ferdy Sambo dan Ibu Putri kurang lebihya seperti ini, 'Kami menyadari ada kekeliruan yang pernah terjadi'," kata Arman membacakan pesan Sambo dan Putri kepada wartawan.
Karenanya, Arman menegaskan Sambo dan istrinya akan mengakui perbuatannya dan mengungkap pada persidangan nanti.
3. PPPK Belum Digaji Datangi Hotman Paris, Bukan ke Nadiem Makarim
Momen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) RI, Nadiem Makarim, dicecar soal rombongan PPPK guru yang mendatangi Hotman Paris untuk tagih gaji.
Hal tersebut diungkap Anggota Komisi X DPR RI, Andi Muawiyah Ramly, saat Rapat Kerja Komisi X DPR RI dengan Nadiem Makarim yang digelar pada, Senin (26/9/2022).
Andi Muawiyah menyebut para pegawai guru dengan perjanjian kontrak tersebut mungkin lelah meminta hingga mendatangi Hotman Paris bukan Nadiem Makarim atau komisi X DPR RI.
"Dan lain-lain itu, saya minta kesediaan kita semuanya untuk diputarkan video rombongan P3K yang hari ini datang ke Kopi Johny menuntut 9 bulan gajinya tidak dibayar."
Baca juga: PROFIL Gilbert Lumoindong, Pendeta yang Disebut Bela Putri Candrawathi, Pernah Diterpa Isu Mualaf
"Kenapa mereka tidak ke Kopi Johny, kenapa mereka tidak ke Kementerian Menristek, kenapa tidak ke Komisi X?" ungkap Andi Muawiyah di depan Menteri Nadiem Makarim di pembukaan rapat.
4. Masinton: Kalau Pak Jokowi Mau Jadi Wakil Presiden Menurut saya itu Jadi Lucu-lucuan Saja
Anggota Komisi XI DPR RI, Masinton Pasaribu, menilai ide pengusungan Joko Widodo sebagai Calon Wakil Presiden sah-sah saja dalam sistem presidensial.
Apalagi tidak ada aturan yang tertulis bahwa Presiden dua periode tidak boleh mencalonkan diri lagi sebagai wakil presiden.
"Dengan kita sistem presidensial ini Presiden adalah Presiden, jangan lagi bermimpi menjadi wakil presiden. Intinya itu, kecuali Wakil Presiden ingin menjadi Presiden karena tahapannya ke situ," ucap Masinton di kantor Tribun Network, Jakarta, Senin (26/9/2022).
Politisi PDIP tersebut menegaskan publik harus memahami bahwa pemilu sebagai sarana demokrasi sepantasnya menjadi penguatan identitas kebangsaan RI.
Masinton menyebut kalau untuk posisi Wakil Presiden untuk apa karena dia hanya membantu Presiden.
Baca juga: Puan Maharani Temui Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto Minggu Depan
5. Reaksi Sejumlah Pihak Terkait Lukas Enembe Tak Kunjung Penuhi Panggilan KPK
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah menetapkan Gubernur Papua, Lukas Enembe, sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait pengerjaan atau proyek yang bersumber dari APBD Provinsi Papua.
KPK sudah memanggil Lukas Enembe sebanyak dua kali.
Namun, Ketua DPD Demokrat Papua itu mangkir dari panggilan KPK.
Lukas Enembe mangkir dari panggilan KPK dengan alasan sakit.
Kasus yang menjerat Lukas Enembe ini mendapat tanggapan dari sejumlah pihak.
(Tribunnews.com)