Sejarah Hari Batik Nasional dan Keunikan Batik Mulai dari Proses, Warna, dan Motif
Sejarah Hari Batik Nasional, simak keunikan Batik mulai dari proses membuat batik, warna, dan motif. Hari Batik Nasional diperingati setiap 2 Oktober.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
Area yang tidak tertutup mampu menyerap warna yang dalam.
Dengan demikian, kainnya tahan lama dan tahan pudar.
Metode membatik lainnya juga sering digunakan, seperti metode percikan, proses sablon, dan metode lukis tangan.
Warna dan Jenis Motif Batik
Batik dianggap mencapai puncak ekspresi seninya di Jawa pada abad ke- 19.
Motif, pola, dan warna yang dapat dikenali sering kali menunjukkan keluarga, status sosial, dan asal geografis.
Warna tradisional untuk batik Jawa Tengah dibuat dari bahan-bahan alami, dan terutama terdiri dari biru, cokelat, krem, dan hitam.
Beberapa desain termasuk Kawung, atau lingkaran berpotongan, Ceplok, desain geometris, Parang atau pola pisau, dan Prada.
Baca juga: Lakon Indonesia Kerjasama Dengan Seniman; ‘Maestro’ Batik Indonesia; Cahyo Dari Pekalongan
Prada yaitu kain batik yang berhiaskan daun emas atau serbuk emas.
Motif-motif ini terinspirasi dari pengaruh Jepang, India, China, dan Belanda, yang menghasilkan kekayaan warna dan motif.
Seni batik kemudian menyebar ke seluruh kepulauan Indonesia, dan kemudian ke Semenanjung Malaya.
Karena popularitasnya, lebih banyak pusat produksi kemudian dibuat.
Meskipun sebagian besar kain batik sekarang dihias dan dijahit dengan mesin.
Namun, masih ada produsen batik untuk tekstil tradisional yang berkualitas tinggi dengan batik buatan tangan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Hari Batik Nasional
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.