UI-Kemenparekraf Salurkan Peralatan K3 dan Kebencanaan ke Desa Wisata Hanjeli Sukabumi
Desa Wisata Hanjeli Sukabumi menerima Donasi Peralatan K3 dan Kebencanaan melalui Hibah Matching Fund Kedaireka UI dan Kemenparekraf.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Desa Wisata Hanjeli Sukabumi menerima Donasi Peralatan K3 dan Kebencanaan melalui Hibah Matching Fund Kedaireka Universitas Indonesia - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Hibah tersebut merupakan bagian dari program “Mewujudkan Desa Wisata (DeWi) Berkelas Dunia (World Class DeWi) Melalui Implementasi CHSE dan Mitigasi Bencana untuk Penerima Anugrah Desa Wisata”.
Kepala Disaster Research & Response Center (DRRC) atau Pusat Riset & Respon Bencana UI Prof. Fatma Lestari, Prof. Fatma Lestari menjelaskan, dalam pelaksanaannya, kegiatan itu melibatkan Dosen, Mahasiswa, Alumni FKM UI, Departemen K3, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, dan Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) Universitas Indonesia.
Dia menjelaskan, dengan jumlah desa wisata di Indonesia yang mencapai lebih dari 7000 desa, maka edukasi CHSE dan mitigasi bencana secara masif yang dibutuhkan perlu didukung dengan ketersediaan pemetaan risiko desa wisata di lokasi rawan bencana.
Pemetaan risiko desa wisata di lokasi rawan bencana menjadi sangat penting guna peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan perlindungan wisatawan.
"Program ini menjadi salah satu solusi yang ditujukan untuk melakukan identifikasi risiko CHSE dan bencana, serta meningkatkan kualitas SDM di Desa Wisata melalui penerapan karya rekacipta Dosen, Mahasiswa, Alumni FKM UI, Departemen K3 FKM UI, dan Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) Universitas Indonesia dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," kata dia dikutip Kamis (29/9/2022).
Baca juga: UI dan Kemenparekraf Luncurkan Program Mitigasi Bencana dan CHSE Pada Desa Wisata
Salah satu kegiatannya diawali dengan pemberian donasi peralatan K3 dan kebencanaan yang ditujukan untuk meningkatkan Implementasi Manajemen Risiko HSE & Bencana untuk Desa Wisata, serta sebagai pendukung dalam peningkatan kompetensi sumber daya manusia di Desa Wisata.
Program ini sendiri akan dilakukan melalui beberapa tahapan antara lain Identifikasi risiko HSE dan kebencana, Pelatihan daring HSE dan mitigasi kebencanaan, Verifikasi lapangan pelatihan HSE & kebencanaan, Sistem Informasi Desa Wisata (SIDEWITA) HSE & kebencanaan, Analisis Dampak bencana, Manajemen Krisis Tata Kelola Destinasi, serta Pengelolaan Program.
Baca juga: Rejowinangun Raih Predikat Desa Wisata Ramah Berkendara
Pengembangan materi edukasi daring CHSE dan mitigasi bencana yang akan digunakan berupa modul dan video yang dapat diakses melalui platform EDURISK yang telah dikembangkan oleh Disaster Risk Reduction Center (DRRC) Universitas Indonesia sebagai solusi meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di desa wisata secara masif.
"Dengan dihadirkannya program kerjasama antara Universitas Indonesia melalui Unit Kerja Khusus Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat Disaster Risk Reduction Center (DRRC) bersama Dosen, Mahasiswa, Alumni FKM UI, Departemen K3 FKM UI, dan Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) Universitas Indonesia dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dapat membangkitkan sektor pariwisata melalui perwujudan desa wisata berkelas dunia (World class DeWi), meningkatkan kunjungan wisatawan nasional dan internasional ke desa wisata, serta pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional," kata dia.