Tewas Ditembak Satgas Madago Raya, Askar alias Pak Guru Masuk DPO Densus 88 Sejak 2014
Askar alias Jaid alias Pak Guru tewas dalam baku tembak dengan Satgas Madago Raya, Kamis. masuk DPO Densus 88 Anti Teror Polri sejak 2014.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, POSO - DPO Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Askar alias Pak Guru dikabarkan tewas dalam baku tembak dengan Satgas Madago Raya, Kamis (29/9/2022) sekitar pukul 18.30 Wita.
Askar adalah satu-satunya DPO Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang masih bergerilya di pegunungan Poso, Sigi, Parigi Moutong.
Baca juga: BREAKING NEWS: DPO MIT Askar alias Pak Guru Dikabarkan Tewas Baku Tembak dengan Satgas Madago Raya
Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Polisi Didik Sipranoto saat dikonfirmasi mengatakan, Askar alias Pak Guru meninggal di lokasi terjadinya kontak tembak.
Tadi malam jenazah Askar alias Pak Guru dalam proses evakuasi dari lokasi penembakan ke Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Askar alias Pak Guru tewas tertembak di Km 13 Desa Kawende, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Kamis (29/9/2022), sekira pukul 18.20 Wita.
Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto mengatakan, penembakan dilakukan tim Sogili Satgas Madago Raya.
"Benar, Satgas Madago Raya telah menangkap DPO MIT Poso diduga Askar alias Jaid alias Pak Guru," ujar Didik, dalam rilisnya.
"Keterangan lengkapnya, besok akan disampaikan oleh Kapolda Sulteng selaku PJKO di Poso," ujar Didik.
Seperti diketahui, Operasi Madago Raya tahap III-2022 akan berakhir pada akhir September 2022.
Baca juga: Anggota MIT Poso yang Ditembak Mati Satgas Madago Raya Bukan Askar Tapi Suhardin alias Hasan Pranata
Sosok Askar
Askar alias Jaid alias Pak Guru masuk daftar pencarian orang (DPO) Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri sejak 2014.
Pria kelahiran 1988 itu tercatat lama bermukim di Desa Dumu, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pada 2012, ia menjadi anggota Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) di Bima sebelum akhirnya hijrah ke Poso untuk memenuhi undangan Santoso, pimpinan MIT kala itu.
Askar alias Pak Guru bersama kedua rekannya, Abu Alim alias Ambo dan Nae alias Galuh mulai mengikuti pelatihan militer bersama kelompok MIT Poso pada 2014.
Lelaki berambut panjang berombak ini diketahui memiliki keahlian meracik dan merakit bom.
Suhardin Tewas
Sebelumnya, satu anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) bernama Suhardin alias Hasan Pranata tewas tertembak, 27 April 2022.
Dengan tewasnya Suhardin, kelompok MIT kini diketahui tersisa dua orang, yakni Naim alias Galuh alias Mukhlas dan Askar alias Pak Guru.
Saat konferensi pers di Makopolsek Sausu, Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi menegaskan, DPO yang tertembak mati adalah Suhardin alias Hasan Pranata.
Identitas ini dipastikan setelah dilakukan pengecekan secara keseluruhan terhadap jenazah, dan juga kedatangan pihak keluarga ke RS Bhayangkara Polda Sulteng di Palu.
Baca juga: Densus 88 Antiteror Polri Terlibat Baku Tembak Dengan Buronan Kelompok MIT Poso
Rudy menjelaskan, keberhasilan penyergapan itu, berdasarkan pengalaman bulan Ramadan tahun lalu.
Saat itu terjadi penyerangan aksi teror kepada masyarakat di wilayah Desa Kalemago, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso.
Sehingga berdasarkan pengalaman itu, pada bulan Ramadan tahun ini Satgas Madago Raya memperketat pengamanan.
Selain itu juga dengan terus melakukan langkah-langkah pengejaran.
"Karena bulan Ramadan menurut mereka (DPO, red) merupakan bulan Amaliah. Untuk itu saya dan Danrem 132/Tadulako serta para personel jajaran bekerja dengan keras," kata Rudy, Kamis (27/4/2022).
"Yaitu dengan terus mencari, mencegah supaya para DPO Poso itu tidak beraksi, sehingga usaha itu membuahkan hasil dan berhasil menembak seorang DPO bernama Suhardin alias Hasan Pranata," tambahnya.
Informasi diterima TribunPalu.com, Rabu (27/4/2022), sebelum melakukan tindakan tegas terukur terhadap DPO tersebut, personel Satgas Madago Raya telah meminta kepada Suhardin alias Hasan Pranata agar menyerahkan diri.
Namun imbauan itu tidak dihiraukan, Suhardin malah melakukan perlawanan yang membahayakan keselamatan petugas.
Anggota DPO MIT Poso itu bahkan melakukan tindakan dengan melemparkan body vest berwarna loreng ke anggota pos sekat, yang diduga BOM.
Sehingga pasukan pemburu teroris itu melakukan tindakan tegas kepolisian, yang mengakibatkan DPO teroris itu meninggal dunia.
Diketahui, Satgas Madago Raya terus melakukan pengejaran terhadap tiga sisa anggota dari kelompok MIT Poso.
Ketiganya telah masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Kini petugas masih memburu Askar alias Jaid alias Pak Guru dan Nae alias Galuh alias Mukhlas.
Baca juga: BREAKING NEWS: Densus 88 Tangkap Sejumlah Terduga Teroris di Riau
Sebelumnya, Suhardin alias Hasan Pranata, DPO Teroris Muhajidin Indonesia Timur (MIT) Poso tewas tertembak Satgas Madago Rara, Kamis (27/4/2022) di wilayah Dusun Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo).
Informasi dihimpun TribunPalu.com, tim Inafis Satgas Madago Raya juga berhasil mengidentifikasi barang bukti di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
Barang bukti itu antaranya:
- 9 butir munisi Cold cal 38 spesial.
- 17 butir munisi tajam cal 5,56 mm.
- Benang jahit 2 buah.
- Sisir 1 buah.
- Baterai kecil 3 buah.
- Korek gas merk marlboro 3 buah.
- Bungkus bekas top kopi 2 buah.
- 1 bungkus bekas mie merek ayam.
- 1 bungkus bekas biskuit roma.
- 1 bungkus tepung terigu merk kompas
- 1 buah tas rompi warna loreng
- 1 buah sikat gigi.
- 1 buah sisir warna pink.
- 1 senter kepala warna hitam hijau.
- 1 buah sendok makan.
- 1 bungkus serundeng kelapa.
- 1 buah bom lontong.
- 10 buah lampu led.
- 1 buah alas tidur.
- 1 buah silet merk goal.
- 2 buah selang plastik panjang 5cm berdiameter 0,5cm.
Saat ini jenazah telah dibawa menuju ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulteng di Palu.
Diolah dari artikel yang telah tayang di TribunPalu.com dengan judul Tewas Ditembak Satgas Madago Raya, Askar alias Pak Guru Gabung MIT Poso Sejak 2014