Buntut Tragedi Usai Laga Arema vs Persebaya, Ketua Umum PAN Desak Liga 1 Dievaluasi Besar-besaran
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan memberikan komentarnya mengenai tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan memberikan komentarnya mengenai tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.
Ia menyebut peristiwa tersebut sebagai tragedi olahraga terbesar yang pernah terjadi di Indonesia.
“Ini tragedi kemanusiaan. Pukulan telak untuk kita semua. Hari yang kelam dalam sejarah olahraga Indonesia. Saya dan keluarga besar PAN berduka atas jatuhnya lebih dari 182 korban jiwa,” kata Zulkifli Hasan dalam keterangannya, Minggu (2/10/2022).
Menteri Perdagangan RI itu juga menyoroti penyelenggaraan Liga 1 yang harus dievaluasi kembali.
“Saya minta agar dihentikan sementara, dievaluasi besar-besaran. 1 nyawa saja sangat berharga, ini lebih dari 129 korban jiwa, sepakbola tidak setara dengan berharganya nyawa rakyat Indonesia. Tolong dievaluasi menyeluruh.” ujarnya.
Tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, usai pertandingan antara Arema FC dan Persebaya menjadi perhatian nasional bahkan publik dunia.
Baca juga: 17 Mayat Korban Kerusuhan Usai Pertandingan Arema vs Persebaya Berada di RS Saiful Anwar Kota Malang
Kisruh yang terjadi di lapangan pasca pertandingan diperburuk oleh penanganan keamanan oleh aparat kepolisian.
Penembakan gas air mata ke arah tribun penonton dianggap menyalahi prosedur yang telah ditetapkan FIFA.
“Semua yang bersalah harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Usut sampai tuntas. Apalagi ada indikasi pelanggaran prosedur. Panpel, PSSI, aparat kepolisian, semua pihak harus diusut sampai tuntas. Ini tragedi kemanusiaan. Tidak semestinya terjadi,” kata Zulhas.
Dalam kesempatan yang sama Zulhas juga mengimbau agar semua pihak mengambil pelajaran dari peristiwa nahas ini.
Baca juga: Buntut Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Arema FC Dilarang Jadi Tuan Rumah Sepanjang Musim 2022/2023
“Olahraga itu untuk membangun sportivitas, solidaritas, persatuan. Ini semangatnya. Suporter harus belajar memberikan dukungan secara sportif, penyelenggara event olahraga harus profesional dan menempatkan aspek keselamatan dan keamanan sebagai yang utama. Aparat berwajib harus belajar pengamanan dalam industri olahraga berskala besar.” katanya.
Korban berjatuhan
Hingga berita ini diturunkan, setidaknya jumlah korban meninggal akibat kejadian tersebut mencapai 130 orang.
Jumlah korban meninggal dunia akibat kerusuhan yang terjadi pasca-pertandingan antara Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (1/10/2022) bertambah.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo mengungkapkan hingga saat ini jumlah korban meninggal dunia sebanyak 130 orang.
Kemudian untuk korban luka-luka bertambah dari 180 orang menjadi 191 orang.
“Korban meninggal dunia 130 orang. Luka-luka total 191 orang. Yang jelas itu mereka berdesak-desakan, diinjak-injak,” ujarnya dikutip dari Breaking News Kompas TV, Minggu (2/9/2022).
Baca juga: Soal Kerusuhan Arema vs Persebaya, PSSI: FIFA Sudah Minta Laporan
Sebelumnya, Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta mengungkapkan jumlah korban tewas terhitung pada pukul 05.00 WIB tadi sebanyak 127 orang.
Sementara, kata Nico, untuk korban luka-luka mencapai 180 orang.
“Dalam peristiwa tersebut 127 orang meninggal dunia. Dua di antaranya anggota Polri. Yang meninggal di stadion ada 34 (korban) sisanya di rumah sakit saat upaya proses penolongan.”
“Selain itu, 180 orang masih dalam proses perawatan dilakukan upaya penyembuhan,” tuturnya.
Terkait tewasnya korban, Nico menduga salah satu penyebabnya karena kehabisan oksigen akibat berdesakan.
Baca juga: Kepolisian Sempat Minta Perubahan Jadwal Laga Arema FC Vs Persebaya Demi Keamanan tapi Ditolak
“Supporter keluar di satu titik. Kalau gak salah di pintu 10 atau pintu 12. Di saat proses penumpukan itu terjadi berdesakan sesak napas dan kekurangan oksigen.”
“Tim gabungan sudah melakukan upaya penolongan dan evakuasi ke rumah sakit,” tuturnya.
Di sisi lain, kerusuhan ini juga menyebabkan 13 mobil rusak.
“10 (mobil) di antaranya mobil dinas Polri. Sisanya mobil pribadi,” kata Nico.
Jokowi Perintahkan PSSI Hentikan Sementara Liga 1 BRI
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara pertandingan Liga 1 BRI seusai terjadinya kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang saat Arema FC vs Persebaya bertanding pada Sabtu (1/10/2022).
“Untuk itu saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan,” ujar Jokowi dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (2/10/2022).
Selain itu, Jokowi juga memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk melakukan investigasi terkait kerusuhan yang menewaskan 127 orang ini.
“Khusus kepada Kapolri, saya minta investigasi dan mengusut tuntas kasus ini,” tegasnya.
Jokowi juga meminta Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawangsa untuk memantau terkait pelayanan terhadap korban luka akibat kerusuhan ini.
Jokowi berharap tragedi kerusuhan ini menjadi insiden terakhir dalam sepakbola Indonesia.
“Saya menyesalkan terjadinya tragedi ini dan saya berharap ini adalah tragedi terakhir sepakbola di Tanah Air. Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.