UPDATE Kerusuhan Arema vs Persebaya: 127 Orang Tewas, 13 Mobil Rusak
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) menelan 127 korban tewas. Pemkab Malang mengatakan biaya perawatan korban luka ditanggung.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Kerusuhan terjadi usai pertandingan Liga 1 BRI antara Arema FC vs Persebaya pada Sabtu (1/10/2022) di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Pada pertandingan tersebut, Arema FC mengalami kekalahan dari Persebaya 2-3.
Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta mengungkapkan kerusuhan diduga terjadi lantaran suporter Arema FC kalah dari Persebaya.
Nico menjelaskan selama pertandingan berlangsung, terjadi terjadi masalah.
“Selama pertandingan tidak ada masalah. Masalah terjadi ketika usai pertandingan. Penonton kecewa melihat tim Arema FC kalah,” tuturnya dikutip dari Surya Malang.
Selain itu, Nico menduga kericuhan terjadi lantaran suporter kecewa karena rekor kandang Arema FC melawan Persebaya harus ternodai.
Baca juga: Suasana Terkini RS Wava Husada, Jenazah Korban Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan akan Dibawa ke RSSA
Nico mengungkapkan akibat insiden kerusuhan ini, 127 orang tewas dan dua korban diantaranya adalah anggota Polri.
“Dalam peristiwa tersebut 127 orang meninggal dunia. Dua di antaranya anggota Polri. Yang meninggal di stadion ada 34 (korban) sisanya di rumah sakit saat upaya proses penolongan.”
“Selain itu, 180 orang masih dalam proses perawatan dilakukan upaya penyembuhan,” tuturnya.
Terkait tewasnya korban, Nico menduga salah satu penyebabnya karena kehabisan oksigen akibat berdesakan.
“Supporter keluar di satu titik. Kalau gak salah di pintu 10 atau pintu 12. Di saat proses penumpukan itu terjadi berdesakan sesak napas dan kekurangan oksigen.”
“Tim gabungan sudah melakukan upaya penolongan dan evakuasi ke rumah sakit,” tuturnya.
Di sisi lain, kerusuhan ini juga menyebabkan 13 mobil rusak.
“10 (mobil) di antaranya mobil dinas Polri. Sisanya mobil pribadi,” kata Nico.