Jokowi Minta Ada Evaluasi Menyeluruh, 3 Sosok Ini Didesak Dicopot dan Mundur dari Jabatannya
Tiga sosok ini ramai didesak mundur hingga dicopot imbas insiden kerusuhan pendukung sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kerusuhan kembali terjadi di dunia sepak bola tanah air.
Saat pertandingan Arema FC Vs Persebaya semalam, Sabtu (1/10/2022) malam.
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengumumkan data terbaru jumlah meninggal akibat kerusuhan pasca pertandingan Arema vs Persebaya di stadion Kanjuruhan, Malang.
Menurut Kapolri, berdasarkan pengecekan Disaster Victim Identification (DVI) dan Dinkes kabupaten/kota Malang, kini ada 125 orang yang meninggal akibat tragedi tersebut.
Jumlah tersebut, berbeda dari laporan sebelumnya karena ada yang tercatat ganda.
Dua anggota polisi juga jadi korban tewas dalam kerusuhan ini.
Sentil Menpora, Kapolri dan Ketua Umum PSSI, Jokowi Minta Ada Evaluasi Menyeluruh
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan duka mendalam atas insiden kerusuhan ini.
Imbas kejadian ini Jokowi juga meminta penyelenggaraan kompetisi Liga 1 dihentikan sementara.
Presiden Jokowi juga telah meminta Menteri Kesehatan dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk memonitor korban yang saat ini berada di rumah sakit.
Jokowi pun memerintahkan jajarannya melakukan evaluasi menyuluruh tentang pelaksanaan dan keamanan penyelenggaraan sepak bola.
"Saya juga memerintahkan Menpora, Kapolri dan Ketua Umum PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan sepak bola dan juga prosedur keamanan penyelenggaraannya," tuturnya.
IPW Soal Tragedi Laga Arema vs Persebaya: Copot Kapolres Malang, Ketua Umum PSSI Harusnya Malu dan Mengundurkan Diri
Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencabut izin penyelenggaraan sementara seluruh kompetisi liga yang dilakukan PSSI sebagai bahan evaluasi pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat.