Jokowi Minta Ada Evaluasi Menyeluruh, 3 Sosok Ini Didesak Dicopot dan Mundur dari Jabatannya
Tiga sosok ini ramai didesak mundur hingga dicopot imbas insiden kerusuhan pendukung sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Penulis: Theresia Felisiani
AKBP Ferli Hidayat menurut IPW merupakan sosok yang bertanggung jawab atas pengendalian pengamanan pada pertandingan tuan rumah Arema vs Pesebaya malam tadi.
Sebab jatuhnya korban jiwa dan banyak korban baik dari pihak suporter Arema dan pihak kepolisian dinilai hal yang memilukan.
Lantas siapa sebenarnya sosok Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat ini?
Simak beberapa keterangan yang berhasil Tribunnews rangkum berikut ini?
Dikutip dari laman tarunanusantara.sch.id, AKBP Ferli Hidayat kini menjabat sebagai Kapolres Malang menggantikan AKBP Raden Bagoes Wibisono.
AKBP Ferli Hidayat lahir di Palembang, pada 3 September 1982.
Usia AKBP Ferli Hidayat kini genap berusia 40 tahun.
Ia merupakan anak keempat dari 4 bersaudara.
Ferli Hidayat pernah menempuh pendidikan di SMA Taruna Nusantara pada tahun 1998-2001.
Selanjutnya ia melanjutkan pendidikan di Akademi Kepolisian pada tahun 2001-2004.
Saat di akademi Ferli tergabung pada Batalyon Tatag Trawang Tungga.
Pada tahun 2009, Ferli kemudian berhasil menyelesaikan pendidikan strata 1 jurusan Hukum di Universitas Widya Mataram Yogyakarta.
Serta meraih gelar Magister Hukum di Universitas Diponegoro pada tahun 2013.
Selain menempuh pendidikan umum, Ferli juga mengikuti pendidikan kepolisian untuk mengejar cita-citanya.
Ia mengikuti pendidikan kepolisian di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian tahun 2009-2011.
Tugas pertama Ferli sebagai perwira polisi yaitu berada di Polda Yogyakarta.
Selesai berpendidikan ia ditugaskan untuk mengabdi di almamater Akademi Kepolisian sebagai Kasattar Karbinarsis pada tahun 2011.
Setelah bertugas di Kasattar Korbinarsis, Ferli bertugas di Polda Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai Paur STNK Ditlantas Polda Kaltim.
Karirnya di kepolisian terus berlanjut baik.
Ia juga pernah menjabat sebagai Kasat Lantas di Polda Kaltim pada tahun 2015.
Terakhir berdinas di Mabes Polri sebagai Kasubbagbungkol Sipripim Mabes Polri pada tahun 2021.
Pada 24 Januari 2022, Ferli mendapat telegram Kapolri nomor ST/166/I/KEP/2022 untuk menjabat sebagai Kapolres Malang, menggantikan AKBP Raden Bagoes Wibisono.
Berikut ini adalah riwayat jabatan yang pernah diemban AKBP Ferli Hidayat dan riwayat kepangkatannya dikutip dari laman p2k.stekom.ac.id.
Riwayat Jabatan Ferli Hidayat
- Danton I Kie A Pelopor Satbrimob Polda DIY (2005)
- Kanit Idik II Satresnarkoba Polresta Yogyakarta Polda DIY (2008)
- Pama PTIK Lemdikpol (2010)
- Pama Lemdiklat Polri (2011)
- Kasat Tar Kakorbintarsis Ditbintarlat Akpol (2011)
- Paur Si STNK Subditregident Ditlantas Polda Kaltim (2013)
- Kasatlantas Polres Berau Polda Kaltim (2015)
- Kasiturjawali Subditgakkum Polda Kaltim (2015)
- Kasubbag Bungkol Spripim Polri (2021)
- Kapolres Malang Polda Jatim (2022)
Riwayat Kepangkatan Ferli Hidayat
Tahun 2004: Inspektur Polisi Dua
Tahun 2008: Inspektur Polisi Satu
Tahun 2011: Ajun Komisaris Polisi
Tahun 2016: Komisaris Polisi
Tahun 2022: Ajun Komisaris Besar Polisi
Diketahui, sosok AKBP Ferli Hidayat memang telah mendapat banyak Tanda Penghormatan dan penghargaan yang telah didapatnya.
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan beberapa tanda kehormatan dan penghargaan yang telah didapatnya di antaranya:
- Satyalancana Kebaktian Sosial
- Satyalancana Operasi Kepolisian
- Satyalancana Jana Utama
- Satyalancana Karya Bhakti
- Satyalancana Ksatria Bhayangkara
- Satyalancana Pengabdian XVI Tahun
- Satyalancana Pengabdian VIII Tahun
Kepolisian Sempat Minta Perubahan Jadwal Laga Arema FC Vs Persebaya Demi Keamanan tapi Ditolak
Polres Malang sempat meminta untuk mengubah jadwal pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Permintaan tersebut dilampirkan dalam bentuk surat yang ditujukan pada pihak Panitia Pelaksanaan (Panpel) Arema FC.
Surat tersebut kemudian menjadi rujukan pihak Panpel untuk mengajukan surat permohonan perubahan jadwal kepada PT Liga Indonesia.
Surat yang bernomor B 2156/IX/PAM 3.3/2022 itu tertanggal 18 September 2022.
Surat yang ditandatangani oleh Kepala Resor Malang AKBP Ferli Hidayat itu meminta agar panitia pelaksana Arema FC untuk mengubah jadwal pertandingan pertandingan dengan alasan keamanan.
Dalam permohonan tersebut kepolisian meminta agar jadwal pertandingan yang dijawdalkan pada 1 Oktober 2022 dimajukan pukul 15.30 WIB.
Di mana sebelumnya jadwal laga antara Arema FC vs Persebaya dijadwalkan oleh pihak PT Liga Indonesia Baru pukul 20.00 WIB.
Permintaan itu kemudian dijawab oleh pihak PT Liga Indonesia Baru.
Pihaknya menolak permintaan tersebut dan memutuskan untuk tetap melaksanakan laga pertandingan sesuai dengan jadwal sebelumnya.
Surat itu ditulis dan ditandatangani oleh Direktur Utama Akhmad Hadian Lukita dengan nomor 497/LIB-KOM/IX/2022, 19 September 2022.
Dalam surat tersebut dikatakan, pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Sehingga pertandingan antara kedua tim tersebut tetap dilaksanakan pada Sabtu, (1/10/2022) pukul 20.00 WIB.
Kronologi Kejadian
Diwartakan Tribunnews sebelumnya, insiden ini bermula dari kekalahan Arema FC
Pada pertandingan itu Arema kalah dari tim Persebaya, dengan skor 3-2.
Kekalahan Arema di kandang sendiri ini menumbulkan kekecewaan pada suporternya.
Para suporter yang tak terima, mencoba menerobos masuk ke lapangan dan membuat rusuh.
Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menyampaikan bahwa alasan para suporter Arema FC turun ke lapangan, dikarenakan ingin mencari pemain dan official Arema FC.
"Mereka bermaksud menanyakan ke pemain dan official kenapa sampai kalah (melawan Persebaya)," ucap Irjen Pol Nico Afinta, Malang, Minggu (2/10/2022).
Para suporter yang rusuh membuat para petugas kewalahan.
Mereka tak hanya menerobos lapangan, tetapi juga melakukan perusakan fasilitas dalam lapangan hingga penyerangan pada petugas keamanan.
Akhirnya para petugas mencoba melakukan upaya pencegahan dan pengalihan.
Puncaknya, para petugas keamanan menembakkan gas air mata pada para suporter.
Penembakkan gas air mata saat itu menyebabkan kepulan asap.
Para suporter pun menumpuk di satu titik dan berdesakan.
Kepulan asap membuat para suporter kekurangan oksigen kemudian sesak napas dan korban pun berjatuhan.
Kapolda Jatim juga menyampaikan bahwa, tim gabungan yang bertugas sudah berusaha melakukan upaya penolongan dan evakuasi ke rumah sakit. (tribun network/thf/Tribunnews.com)