POPULER Nasional: Daftar Nama Korban Kerusuhan Kanjuruhan | Aturan FIFA Terkait Gas Air Mata
Inilah berita populer nasional dalam 24 jam terakhir, mulai dari daftar nama korban kerusuhan Kanjuruhan hingga aturan FIFA soal gas air mata
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Inilah berita populer nasional dalam 24 jam terakhir.
Mulai dari berita daftar nama korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Aturan FIFA soal larangan penggunaan gas air mata menjadi populer selanjutnya.
Kemudian Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Liga 1 Indonesia dihentikan sementara.
Hingga berita cerita keluarga Pasutri di Malang korban kerusuhan.
Selengkapnya dalam artikel ini.
Baca juga: POPULER Internasional: Bom Bunuh Diri di Kabul | Daftar 13 Tragedi Sepak Bola Terparah di Dunia
Berikut daftar korban akibat kerusuhan yang terjadi pasca-pertandingan antara Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).
Diketahui akibat insiden tersebut, saat ini korban meninggal dunia berjumlah 130 orang.
Kemudian untuk korban luka-luka bertambah dari 180 orang menjadi 191 orang.
Informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo.
“Korban meninggal dunia 130 orang. Luka-luka total 191 orang. Yang jelas itu mereka berdesak-desakan, diinjak-injak,” kata Wijoyo dikutip dari Breaking News Kompas TV, Minggu (2/9/2022).
2. Aturan FIFA soal Larangan Gas Air Mata
Kasus tewasnya ratusan suporter Arema FC dalam pertandingan derby Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu malam, 1 Oktober 2022, karena diduga akibat tembakan gas air mata polisi sangat disesalkan.
Federal Sepak Bola Internasional [FIFA] sebenarnya tegas melarang penggunaan gas air mata di pertandingan sepakbola di stadion.
Dalam aturan FIFA terkait pengamanan dan keamanan stadion (FIFA Stadium Saferty dan Security Regulations), penggunaan gas air mata nyatanya tidak diperbolehkan.
Lebih tepatnya tertulis di pasal 19 b soal pengaman di pinggir lapangan. "No firearms or 'crowd control gas' shall be carried or used (senjata api atau 'gas pengendali massa' tidak boleh dibawa atau digunakan)," tulis aturan FIFA seperti dikutip dari Kompas.com
Jika mengacu pasal 19 b tersebut, pihak keamanan laga Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan melanggar aturan FIFA.
3. Jokowi Perintahkan PSSI Hentikan Laga Liga 1
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara pertandingan Liga 1 BRI seusai terjadinya kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang saat Arema FC vs Persebaya bertanding pada Sabtu (1/10/2022).
“Untuk itu saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan,” ujar Jokowi dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (2/10/2022).
Selain itu, Jokowi juga memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk melakukan investigasi terkait kerusuhan yang menewaskan 127 orang ini.
“Khusus kepada Kapolri, saya minta investigasi dan mengusut tuntas kasus ini,” tegasnya.
4. Kesaksian Aremania saat Rusuh
Salah satu suporter Arema FC atau Aremania, Muhammad Rezqi Wahyu Aji Sumarno (24) mengungkapkan kesaksian terkait kerusuhan yang terjadi seusai pertandingan antara Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/9/2022).
Rezqi menceritakan seusai pertandingan, suporter Arema FC meluapkan kekecewaan atas kekalahan yang menimpa Singo Edan.
Lalu, katanya, pemain Arema FC berkumpul di tengah lapangan dan berjalan menuju ke tribun penonton untuk meminta maaf atas kekalahan dari Persebaya.
Kemudian, Rezqi mengungkapkan ada salah satu suporter yang menyelinap untuk menghampiri pemain Arema FC.
5. Cerita Keluarga Pasutri di Malang
Pihak keluarga pasangan suami istri (pasutri) yang menjadi korban dalam peristiwa di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur turut buka suara terkait hal tersebut.
Sebagaimana diketahui, lebih dari 100 orang meninggal dalam tragedi kerusuhan pasca laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022), termasuk pasutri M Yulianton dan Devi Ratna S.
Keduanya meninggalkan seorang anak yang pada waktu kejadian ikut menonton derbi Jawa Timur itu.
Menurut Doni, adik ipar korban kerusuhan sepak bola itu, anak semata wayang sang kakak, yakni M Alfiansyah (11) selamat dan dalam keadaan sehat.
"Kalau sepengetahuan saya, saya yang ada di tempat kejadian, saya sama mas ipar mbak ipar dan keponakan, saya juga membawa anak umur 10 tahun, anaknya Mas Anton (korban) usia 11-12 tahun, tetangga saya juga membawa anak umur 10 tahun itu lihat sepak bola."
(Tribunnews.com)