Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rekam Jejak Surya Paloh, Dikenal sebagai Pengusaha dan Ketua Umum Partai NasDem

Dikenal sebagai Pengusaha Muda Indonesia dan Ketua Umum Partai NasDem, simak ini rekam jejak Surya Dharma Paloh atau yang dikenal dengan Surya Paloh.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Sri Juliati
zoom-in Rekam Jejak Surya Paloh, Dikenal sebagai Pengusaha dan Ketua Umum Partai NasDem
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh memberikan sambutan saat pengumuman deklarasi Calon Presiden 2024 dari Partai Nasdem di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). Simak inilah rekam jejak Surya Dharma Paloh atau yang dikenal dengan Surya Paloh. 

Dia berjualan ke beberapa kedai kecil atau ke perkebunan PT Perkebunan Nusantara.

Sembari berdagang, pada tahun 1967 dia juga bersekolah di SMA Negeri 7 Medan.

Baca juga: ALASAN Nasdem Pilih Anies Baswedan Jadi Capres 2024, Ini Jawaban Lugas Surya Paloh

Baca juga: Sebelum Umumkan Anies Jadi Capres 2024, Surya Paloh Ajak Kader NasDem Doakan Korban Kanjuruhan

Selain itu, Surya Paloh bekerja sebagai Manajer Travel Biro Seulawah Air Service.

Setelah lulus SMA, dia dipercaya mengelola Wisma Pariwisata, di Jalan Patimura, Padang Bulan, Medan.

Sejak 1973 bersama kakak iparnya Jusuf Gading, Surya dipercaya sebagai Direktur Utama PT Ika Diesel Bros untuk menjalankan usaha distributor mobil Ford dan Volkswagen, di Medan.

Pada 1975, dia juga ditunjuk menjadi kuasa usaha Direksi Hotel Ika Darroy, terletak di Banda Aceh, merangkap sebagai Direktur Link Up Coy, Singapura, yang bergerak di bidang perdagangan umum.

Surya Paloh melanjutkan pendidikannya dengan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Berita Rekomendasi

Namun, kuliahnya tidak lancar dan tidak selesai.

Kemudian, dia melanjutkan ke Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Islam Sumatra Utara, Medan.

Mendirikan Media Massa

Surya Paloh mendirikan Surat Kabar Harian Prioritas pada 2 Mei 1986.

Namun, surat kabar harian itu tidak berumur panjang, karena dicabut SIUPP-nya oleh pemerintah dan dianggap kurang sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik Indonesia.

Dia tidak menyerah dan memohon SIUPP baru, tapi  setelah dua tahun SIUPP-nya tidak keluar.

Selanjutnya, dia menjalin kerjasama dengan Achmad Taufik untuk menghidupkan kembali Majalah Vista.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas