Kemenag Sosialisasikan Moderasi dalam Beragama, Bahas Pentingnya Edukasi Soal Keberagaman
Padahal Indonesia dikenal sebagai negara yang menjunjung tinggi nilai keberagaman dengan adanya Bhinneka Tunggal Ika.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
![Kemenag Sosialisasikan Moderasi dalam Beragama, Bahas Pentingnya Edukasi Soal Keberagaman](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kementerian-agama-melalui-direktorat-pendidikan-agama-islam-menggelar-seminar.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini bangsa Indonesia sedang dihadapkan pada tantangan keberagaman dan perbedaan keyakinan diantara masyarakat.
Padahal Indonesia dikenal sebagai negara yang menjunjung tinggi nilai keberagaman dengan adanya Bhinneka Tunggal Ika.
Melihat pentingnya pemahaman terkait keberagaman inilah, Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Agama Islam menggelar Seminar Peningkatan Kapasitas Moderasi Beragama bagi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan Tema 'Membangun Harmoni Memajukan Negeri'.
Staf Ahli Menteri Agama Bidang Hukum dan HAM, Abu Rokhmad mengakui bahwa saat ini bangsa ini tengah dihadapkan pada sebagian oknum yang memiliki pemikiran ekstrem terkait keyakinan.
Baca juga: Kementerian Agama: Pembimbing Ibadah Haji Harus Bersertifikat
"Sikap dan perilaku beragama yang ekstrem dengan tidak menghargai dan mengabaikan martabat manusia masih sering kita lihat dalam kehidupan sehari-hari," kata Abu, Senin (3/10/2022).
Kondisi ini, kata dia, diperparah dengan berkembangnya klaim kebenaran oleh sekelompok orang yang menggunakan sumber dari hal yang berkaitan dengan agama.
"Kelompok ini sering mengklaim bahwa pendapat mereka yang paling benar dan mereka cenderung menolak perbedaan, padahal kita tahu bahwa perbedaan adalah anugerah yang luar biasa dari Allah SWT," jelas Abu.
Oleh karena itu, Abu pun mengingatkan seluruh pihak untuk terus mewaspadai keberadaan kelompok ini.
"Tentu kita semua harus mewaspadai keberadaan kelompok ini, demi persatuan dan kesatuan NKRI," tegas Abu.
Sementara itu Direktur PAI Kementerian Agama, Amrullah menjelaskan bahwa pemahaman keagamaan yang ekstrem biasanya muncul pada saat seseorang masih berada pada 'bangku sekolah'.
"Ya tentu, pemahaman ini biasanya sudah ada sejak mereka masih SMA/MA, maka para guru perlu mewaspadai hal itu," kata Amrullah.
Ia pun menegaskan bahwa guru PAI memiliki peranan yang sangat penting untuk menangkal pemahaman keagamaan yang ekstrem.
Oleh karena itu, ia pun meminta para guru PAI untuk selalu mengkampanyekan Islam moderat di lingkungan sekolah.
"Kita berharap guru PAI menjadi garda terdepan dalam mensyiarkan moderasi beragama di sekolahan," pungkas Amrullah.