TGIPF Kanjuruhan Soroti Efek Gas Air Mata: Patut Dipertimbangkan Lagi Penggunaannya
Nugroho Setiawan, mengungkapkan Tim yang dipimpin Menko Polhukam Mahfud MD tersebut telah menemui sejumlah pihak di Malang.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan Nugroho Setiawan, mengungkapkan Tim yang dipimpin Menko Polhukam Mahfud MD tersebut telah menemui sejumlah pihak di Malang hingga Sabtu (8/10/2022) kemarin.
Tim, kata dia, juga telah menemui langsung sejumlah korban.
Bahkan, kata dia, tim juga sempat menyaksikan perubahan fenomena trauma luka pada korban.
"Tim hari ini juga menemui korban, melihat korban, bahkan sempat menyaksikan perubahan fenomena trauma lukanya dari menghitam, kemudian memerah, dan menurut dokter itu recovery (pemulihan) nya paling cepat adalah satu bulan," kata Nugroho dalam keterangan video Tim Humas Kemenko Polhukam RI pada Minggu (9/10/2022).
"Jadi efek yang terkandung dalam gas air mata ini sangat luar biasa. Jadi juga patut dipertimbangkan untuk crowd control (pengendalian massa) di masa depan," sambung dia.
Baca juga: TGIPF Temukan Bukti Penting Tragedi Kanjuruhan, Kini Kumpulkan Keterangan Penggunaan Gas Air Mata
Selain itu, kata dia, Tim juga berbicara dengan beberapa pihak termasuk tim steward yang sudah bertugas dan melakukan penyelematan.
Tim, kata dia, juga menerima penjelasan dari Kodim setempat.
"Tadi diterima Kasdim (Kepala Staf Kodim) dan beliau menjelaskan beserta pasukan yang di BKO-kan saat itu, apa yang mereka lakukan," kata Nugorho.
"Termasuk yang kami dapati di CCTV maupun fakta-fakta bahwa evakuasi korban itu dilakukan oleh tim steward dan tim TNI dalam hal ini Kodim sampai dengan pukul 03.00 WIB pagi," sambung dia.