Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TGIPF Kanjuruhan Soroti Efek Gas Air Mata: Patut Dipertimbangkan Lagi Penggunaannya

Nugroho Setiawan, mengungkapkan Tim yang dipimpin Menko Polhukam Mahfud MD tersebut telah menemui sejumlah pihak di Malang.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in TGIPF Kanjuruhan Soroti Efek Gas Air Mata: Patut Dipertimbangkan Lagi Penggunaannya
AFP/STR
Dalam foto yang diambil pada 1 Oktober 2022 ini, sekelompok orang menggendong seorang pria usai pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. - Sedikitnya 127 orang tewas di sebuah stadion sepak bola di Indonesia pada akhir 1 Oktober ketika para penggemar menyerbu lapangan dan polisi merespons dengan gas air mata, yang memicu penyerbuan, kata para pejabat. (Photo by AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan Nugroho Setiawan, mengungkapkan Tim yang dipimpin Menko Polhukam Mahfud MD tersebut telah menemui sejumlah pihak di Malang hingga Sabtu (8/10/2022) kemarin.

Tim, kata dia, juga telah menemui langsung sejumlah korban.

Bahkan, kata dia, tim juga sempat menyaksikan perubahan fenomena trauma luka pada korban.

"Tim hari ini juga menemui korban, melihat korban, bahkan sempat menyaksikan perubahan fenomena trauma lukanya dari menghitam, kemudian memerah, dan menurut dokter itu recovery (pemulihan) nya paling cepat adalah satu bulan," kata Nugroho dalam keterangan video Tim Humas Kemenko Polhukam RI pada Minggu (9/10/2022).

"Jadi efek yang terkandung dalam gas air mata ini sangat luar biasa. Jadi juga patut dipertimbangkan untuk crowd control (pengendalian massa) di masa depan," sambung dia.

Baca juga: TGIPF Temukan Bukti Penting Tragedi Kanjuruhan, Kini Kumpulkan Keterangan Penggunaan Gas Air Mata

Selain itu, kata dia, Tim juga berbicara dengan beberapa pihak termasuk tim steward yang sudah bertugas dan melakukan penyelematan.

Berita Rekomendasi

Tim, kata dia, juga menerima penjelasan dari Kodim setempat.

"Tadi diterima Kasdim (Kepala Staf Kodim) dan beliau menjelaskan beserta pasukan yang di BKO-kan saat itu, apa yang mereka lakukan," kata Nugorho.

"Termasuk yang kami dapati di CCTV maupun fakta-fakta bahwa evakuasi korban itu dilakukan oleh tim steward dan tim TNI dalam hal ini Kodim sampai dengan pukul 03.00 WIB pagi," sambung dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas