Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ramai-ramai Bela Iwan Bule agar Tak Mundur dari Ketua PSSI, Mulai Dewan Pembina hingga Komisi Wasit

Dewan Pembina hingga Komisi Wasit ramai-ramai membela keputusan Iwan Bule untuk tetap bertahan sebagai Ketua PSSI usai tragedi Kanjuruhan.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
zoom-in Ramai-ramai Bela Iwan Bule agar Tak Mundur dari Ketua PSSI, Mulai Dewan Pembina hingga Komisi Wasit
Media PSSI
Iwan Bule di Kongres Biasa PSSI 2020. Dewan Pembina hingga Komisi Wasit ramai-ramai membela keputusan Iwan Bule untuk tetap bertahan sebagai Ketua PSSI usai tragedi Kanjuruhan meski ada desakan agar mundur dari masyarakat. 

TRIBUNNEWS.COM - Tuntutan agar Mochamad Iriawan atau Iwan Bule mundur sebagai Ketua Umum PSSI memperoleh pembelaan dari berbagai pihak.

Salah satunya adalah Dewan Pembina PSSI, Agum Gumelar.

Agum yang sempat menjabat sebagai Ketua Umum PSSI periode 1999-2003 ini mengatakan bahwa desakan agar Iwan Bule mundur sebagai Ketua Umum PSSI bukanlah jawaban.

Dirinya justru menganggap ketika Iwan Bule tetap menjadi Ketua Umum PSSi maka itu adalah bentuk tanggung jawab.

"Mundur bukan jawaban. Justru sebagai bentuk tanggung jawab sebagai Ketua Umum PSSI, tidak seharusnya mundur."

"Dia (Iriawan) harus menyelesaikan kasus ini sampai tuntas dan kemudian dijadikan pembelajaran untuk ke depannya agar kompetisi bisa lebih baik lagi," tuturnya dikutip dari laman PSSI.

Baca juga: Komnas HAM Kantongi Video Kunci Tragedi Kanjuruhan, Berisi Rekaman Kronologi Penembakan Gas Air Mata

Agum juga menambahkan agar keputusan penggantian Ketua Umum PSSI dilakukan saat Kongres Luar Biasa (KLB) pada akhir tahun 2023.

Berita Rekomendasi

"Silakan bertarung di sana. Siapa yang terbaik pasti akan dipilih oleh pemilik suara," katanya.

Pembelaan juga dilakukan oleh Ketua Komisi Wasit PSSI, Ahmad Riyadh.

Senada dengan Agum, ia menganggap tidak mundurnya Iwan Bule adalah bentuk pertanggungjawaban atas tragedi Kanjuruhan.

"Pokoknya bentuk tanggung jawab tidak harus mundur dengan membuktikan PSSI menjadi lebih baik," kata Riyadh, Selasa (11/10/2022) dikutip dari Kompas.com.

Kendati begitu, ia menyebut desakan agar Iwan Bule mundur sebagai Ketua PSSI merupakan hak masyarakat dan dirinya tetap menghargai.

"Itu hak, terima kasih masyarakat sudah mengkritik," tuturnya.

Iwan Bule pun juga tegas menolak mundur dari jabatannya sebagai Ketua PSSI.

Baca juga: Erick Thohir Dinilai Piawai Lakukan Diplomasi Luar Negeri, Termasuk Lobi FIFA Soal Kasus Kanjuruhan

Dirinya menyebut penolakan mundur itu adalah bentuk tanggung jawab.

"Bentuk pertanggungjawaban saya adalah seperti sekarang (di Malang). Ini bentuk pertanggungjawaban seabgai Ketua Umum (PSSI)," katanya pada Selasa (5/10/2022) lalu di Malang.

Iwan Bule juga menegaskan dirinya akan mengawal Tragedi Kanjuruhan hingga tuntas.

"Saya kalau mau lepas tanggung jawab di Jakarta saja. Ini saya namanya mengunjungi, menunggui anggota gitu ya. (Saya berada) di Malang sampai selesai," tegasnya.

Muncul Dua Petisi Tuntut Iwan Bule Muncul, Tembus 44 Ribu Tandatangan Netizen

Dua petisi yang berisi tuntutan agar Mochamad Irawan atau Iwan Bule mundur sebagai Ketua Umum PSSI telah ditandatangani lebih dari 40 ribu netizen per Sabtu (8/10/2022).
Dua petisi yang berisi tuntutan agar Mochamad Irawan atau Iwan Bule mundur sebagai Ketua Umum PSSI telah ditandatangani lebih dari 40 ribu netizen per Sabtu (8/10/2022). (change.org)

Hingga saat ini, ada dua petisi yang berisi tuntutan agar Iwan Bule mundur sebagai Ketua PSSI buntut dari Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang itu.

Petisi pertama berjudul 'Tragedi Kanjuruhan, Desak Ketua Umum dan Pengurus PSSI Mengundurkan Diri' yang ditulis oleh Perhimpunan Jurnalis Rakyat.

Tidak hanya Iwan Bule, petisi ini juga menuntut agar seluruh pengurus PSSI agar mundur dari jabatannya sebagai bentuk penghormatan atas korban dari tragedi berdarah ini serta pembenahan olahraga sepakbola Indonesia secara keseluruhan.

Selain itu ada desakan agar investigasi terhadap tragedi ini dilakukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) atau Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Kedua lembaga pemerintah ini didesak agar bekerjasama dengan penegak hukum dan FIFA untuk melakukan investigasi.

Hingga Selasa (11/10/2022) pukul 21.49 WIB, petisi tersebut telah ditandatangani oleh 27.771 netizen.

Baca juga: Nama Ade Armando Kembali Trending di Twitter, Sudah Beri Klarifikasi soal Tragedi Kanjuruhan

Sementara petisi kedua berjudul 'Ketua Umum PSSI dan Direktur PT LIB Harus Mundur' yang diprakarsai oleh anggota Indonesia Corruption Watch (IPW) Emerson Yuntho dan didukung oleh beberapa tokoh hingga aktivis seperti Presiden Forum Komunikasi Suporter Indonesia (FKSI) Richard Ahmad Supriyanto dan Pendiri Lokataru Hariz Azhar.

Sejak digalang pada Rabu (5/10/2022), petisi tersebut telah ditandatangani oleh 16.824 netizen hingga hari ini.

Seperti terlihat dalam judul, tuntutan mundur tidak hanya ditujukan kepada Iwan Bule tetapi juga Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita.

Pada deskripsi petisi tersebut tertulis bahwa PSSI dan PT LIB adalah organisasi yang dianggap bertanggung jawab atas tragedi yang terjadi lantaran mengabaikan rekomendasi yang sudah dilayangkan oleh Polres Malang agar laga antara Arema FC vs Persebaya tida digelar pada malam hari.

"Federasi dan PT LIB tetap melanjutkan pertandingan pada malam hari. Muncul kesan mereka lebih mengutamakan bisnis dari pada kepentingan keselamatan suporter Indonesia," demikian tertulis dalam deskripsi petisi.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Kompas.com/Suci Rahayu/Achmad Nasrudin Yahya)

Artikel lain terkait Kerusuhan di Tragedi Kanjuruhan

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas