Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Serahkan Bukti ke TGIPF Kanjuruhan, PSSI: Masih Harus Dievaluasi, Kami Yakin Tak Ada yang Sempurna

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) memenuhi panggilan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan Malang.

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Serahkan Bukti ke TGIPF Kanjuruhan, PSSI: Masih Harus Dievaluasi, Kami Yakin Tak Ada yang Sempurna
Tribunnews.com/ Rizki Sandi Saputra
Ketua Tim Investigasi PSSI Ahmad Riyadh saat ditemui awak media di Kantor Kemenkopolhukam usai pertemuan dengan TGIPF tragedi Kanjuruhan, Selasa (11/10/2022). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) memenuhi panggilan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan Malang.

Pemanggilan dilakukan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Kemanan (Kemenkopolhukam), Selasa (11/10/2022).

Ketua Tim Investigasi PSSI Ahmad Riyadh mengaku pihaknya telah menyerahkan beberapa bukti kepada TGIPF termasuk soal legalitas pertandingan.

"Ada semua, mulai legalitas, awal sampai akhir sampai laporannya match komisioner semuanya laporan diserahkan kepada tim semuanya," kata Riyadh saat ditemui awak media di Kemenkopolhukam, Selasa (11/10/2022).

Nantinya, keseluruhan laporan itu akan dievaluasi.

Baca juga: Fakta Terbaru Pasca Tragedi Kanjuruhan, Dua Tersangka Diperiksa hingga Kapolri Mutasi Kapolda Jatim

Termasuk perihal mekanisme pengawasan PSSI sehingga menimbulkan kericuhan dan mengakibatkan 131 orang meninggal dunia dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang.

BERITA TERKAIT

"Untuk dievaluasi apa yang kurang, apa yang perlu diperbaiki," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Provinsi PSSI Jawa Timur itu.

Orang-orang menyalakan lilin saat mereka berkumpul pada 5 Oktober 2022 untuk berdoa mengenang para korban penyerbuan, yang menewaskan sedikitnya 131 orang dalam salah satu bencana paling mematikan dalam sejarah sepak bola, di Malang, Jawa Timur. (Photo by Juni Kriswanto / AFP)
Orang-orang menyalakan lilin saat mereka berkumpul pada 5 Oktober 2022 untuk berdoa mengenang para korban penyerbuan, yang menewaskan sedikitnya 131 orang dalam salah satu bencana paling mematikan dalam sejarah sepak bola, di Malang, Jawa Timur. (Photo by Juni Kriswanto / AFP) (AFP/JUNI KRISWANTO)

Atas adanya tragedi usai pertandingan Arema FCV vs Persebaya Surabaya itu, PSSI kata Riyadh masih memerlukan masukan dan usulan.

Sebab dia menyadari kalau kerja dan peran dari PSSI sejauh ini belum sempurna.

Baca juga: 3 Tersangka Tragedi Kanjuruhan dari Kepolisian Batal Diperiksa, Polda Jatim: Belum Ada Pengacara

Sehingga, perlu adanya keterlibatan dan saran dari pihak lain yang membangun.

"Kita yakin tidak ada yang sempurna, PSSI tidak sempurna, pasti perlu masukan masukan, perlu usulan dari semua lapisan masyarakat," katanya.

Dari pemanggilan TGIPF ini, Riyadh menyatakan turut dihadiri Ketua Umum PSSI Muhammad Iriawan alias Iwan Bule, Sekjen PSSI Yunus Nusi, serta para Exco PSSI.

Baca juga: 19 Orang Ajukan Permohonan Perlindungan Terkait Tragedi Kanjuruhan, Mulai Supporter hingga Tim Medis

"Ini tokoh-tokohnya sudah kumpul semua, jadi kita harapkan masukannya ke depan akan jadi lebih baik bagi persepakbolaan nasional kita," kata dia.

Sebagai informasi, pemanggilan untuk PSSI ini dilakukan TGIPF untuk meminta keterangan perihal tragedi Kanjuruhan.

Terpantau, para pejabat PSSI hadir di Kantor Kemenkopolhukam sekitar pukul 11.13 WIB dan langsung melakukan pertemuan dengan tim TGIPF selama kurang lebih 6 jam.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas