Mengenal Banda Neira dan Rumah Pengasingan Bung Hatta di Masa Penjajahan Belanda
Mengenal Banda Neira, lokasi pengasingan Bung Hatta dan Sutan Sjahrir di masa penjajahan Belanda pada tahun 1936-1942. Berikut ini potret rumahnya.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Rumah pengasingan tersebut memiliki sebuah ruang tamu untuk menyimpan foto-foto Bung Hatta dan beberapa furnitur seperti meja dan kursi.
Sementara di ruang tengah, ada beberapa tabung gas, yang dulu digunakan sebagai bahan bakar lampu sebagai penerangan.
Baca juga: 25 Ucapan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2022 dan Kumpulan Quotes Ir. Soekarno
Bangunan Samping
Selain bangunan utama, terdapat bangunan samping yang terdiri dari 5 ruangan.
Bangunan ini dulu digunakan sebagai gudang, dapur dan kamar mandi.
Beberapa ruangan pada bangunan ini lantainya menggunakan plesteran dari semen.
Bangunan Belakang
Bangunan ketiga ini merupakan bangunan yang terletak di belakang bangunan utama.
Ada enam ruangan di bangunan ini.
Dulu, lima ruangan diantaranya digunakan oleh Bung Kacamata untuk mengajar anak-anak Banda Naira termasuk juga Des Alwi dan saudaranya.
Kemudian, pada serambi bangunan belakang, terdapat replika dari papan tulis dan bangku yang digunakan untuk mengajar.
Mendirikan Sekolah di Banda Neira
Selama di pengasingan, Bung Hatta dan Sutan Sjahrir mendirikan sekolah untuk mengajar anak-anak di Banda Neira, dikutip dari Dinas Pariwisata Provinsi Maluku.
Mereka mengajar anak-anak pada pagi dan sore hari.
Melalui buku dan dari tempat pengasingan, Bung Hatta mengenalkan dunia, mimpi, dan pentingnya integritas sebagai manusia dan bangsa.
Des Alwi merupakan salah satu putra lokal Banda yang merupakan murid dari Bung Hatta.
Putra Banda Neira ini kemudian tumbuh menjadi seorang sejarahwan, pembuat film, dan pengusaha.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Banda Neira