Temuan Komnas HAM Soal Tragedi Kanjuruhan: Aremania Turun ke Lapangan untuk Semangati Pemain
Komnas HAM mengungkap Aremania turun ke lapangan untuk memeluk dan memberikan semangat kepada pemain Arema FC.
Penulis: Naufal Lanten
Editor: Adi Suhendi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komnas HAM mengungkap sejumlah temuan dalam Tragedi Kanjuruhan Malang, selepas pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022) lalu.
Satu dari sederet temuan Komnas HAM di antaranya terkait perlikau suporter Arema atau Aremania.
Komisioner Komnas HAM Chairul Anam membenarkan bahwa Aremania yang menonton langsung pertandingan tersebut turun ke lapangan.
Namun, lanjut dia, masuknya Aremania ke lapangan untuk memberi semangat kepada para pemain Arema usai mengalami kekalahan pada pertandingan tersebut.
“Memang ada suporter yang masuk ke lapangan, tapi itu untuk memberikan semangat,” kata Choirul Anam dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (12/10/2022).
Baca juga: TGIPF Kanjuruhan Didesak Selidiki Jenis Gas Air Mata yang Digunakan Polisi
“Teman-teman Arema itu datang, menghampiri pemain, memeluk pemain, saling menangis, terutama pemain asli Malang yang besar dan lahir di Malang, besar di pembinaan klub Arema sampai masuk di Arema, itu pada menangis terus dipeluk dikasih semangat,” lanjut dia.
Anam lantas menerangkan situasi setelah peluit panjang tanda pertandingan berakhir di Stadion Kanjuruhan Malang kala itu.
Kata dia, suasana di area stadion cenderung kondusif setelah 14 hingga 20 menit selesai pertandingan.
Bahkan, para pemain Arema sempat meminta maaf lantaran harus menelan pil pahit usai ditaklukan Persebaya dengan skor 2-3.
Baca juga: Komnas HAM Ungkap Asal Usul Cairan Diduga Miras yang Ditemukan Usai Tragedi Kanjuruhan
Anam bilang, itu merupakan hal wajar sekaligus tradisi bagi Arema di Stadion Kanjuruhan.
Selanjutnya, saat pemain Arema menuju ruang ganti, sejumlah Aremania menghampiri pemain dan memeluk pemain dengan tujuan memberikan semangat.
“Jadi kalau kita lihat dengan detail, kami mendalami ini video dan keterangan berbagai pihak termasuk juga pihak-pihak yang terekam ada di dalam stadion, baik suporter, pemain, steward, itu kami uji dengan video yang kami dapatkan itu masih ada metadatanya, jadi bukan video yang tersebar di sosmed,” tuturnya.
Baca juga: Temuan Komnas HAM Tragedi Kanjuruhan: Penembakan Gas Air Mata, Kondisi Pintu Stadion, Video Krusial
Namun tak lama berselang, aparat keamanan menembakkan gas air mata yang mengakibatkan seisi stadion panik dan berdesakkan mencari jalan keluar.
“Itu menurut kami menjadi pemicu utama kepanikan para suporter yang mengakibatkan jatuhnya banyak korban meninggal dan korban luka-luka,” kata Anam.
“Itu terkonfirmasi kami dapatkan informasinya demikian,” ujarnya.