4 Pihak yang Saling Lempar Tanggung Jawab dalam Tragedi Kanjuruhan Menurut Mahfud MD
Mahfud MD menyebut jika pihak yang terlibat dalam tragedi Kanjuruhan kini saling lempar tanggung jawab, di antaranya PPSI, PT LIB, Panpel, broadcaster
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Belum diketahui secara pasti penyebab Helen meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo mengatakan Helen meninggal dunia saat masih menjalani perawatan di RSUD Kanjuruhan.
Menurutnya, Helen mengalami patah tulang pada bagian tangan kiri serta didiagnosa mengalami muntah-muntah dan pusing.
Sementara menurut Spesialis Anastesi Konsultan ICU RSSA Malang, Arie Zainul Fatoni, Helen meninggal dunia pada pukul 14.25 WIB setelah menjalani perawatan selama 10 hari.
Baca juga: Abdul Haris Sebut Pintu Stadion Kanjuruhan Dibuka sebelum Laga Selesai, Komnas HAM: Terbuka, Kecil
Berbeda dengan Wiyanto, Arie mengatakan Helen mengalami patah tulang kanan dan bukan tangan kiri.
Selain itu, katanya, Helen juga alami cedera di dada atau menderita gagal nafas akut.
"Penyebabnya oleh cedera di paru-paru. Ada trauma yang menyebabkan cedera," jelas Arie.
Menurutnya, sejak dirawat, Helen telah dalam keadaan kritis dan mengalami pendarahan organ dalam.
Akibatnya, Helen diharuskan menjalani operasi.
Baca juga: Setelah Komnas HAM, Hari Ini Giliran LPSK Sampaikan Investigasi Tragedi Kanjuruhan ke Publik
Kemudian, Wakil Direktur Pelayanan RSSA, Malang, Syaifullah Asmiragani juga angkat bicara soal wafatnya Helen Prisela.
Helen diketahui menghembuskan napas terakhir pada Selasa (11/10/2022), pukul 14.25 WIB di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), Kota Malang karena mengalami gagal napas akut (Acute Respiratory Distress Syndrome).
Syaifullah lantas bicara perihal kemungkinan gas air mata sebagai penyebab kematian korban.
Ia menjelaskan, sampai saat ini, pihak tim dokter RSSA Malang masih belum bisa memastikan gas air mata secara langsung berpengaruh pada kondisi korban.
"Kalau hipoksia bisa karena gasnya, bisa karena berimpitan. Tapi secara langsung (mengenai) disebabkan gas air mata (atau tidak), saya juga tidak bisa memastikan itu," kata Syaifullah pada Selasa (11/10/2022).
Baca juga: Komnas HAM Ungkap Asal Usul Cairan Diduga Miras yang Ditemukan Usai Tragedi Kanjuruhan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.