Penderitaan Korban Tragedi Kanjuruhan, Selamat Tapi Hilang Ingatan dan Tak Bisa Melihat
Tepat berada pada lokasi kerusuhan usai pertandingan Arema vs Persebaya harus merasakan penderitaan yang luar biasa.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Meski bisa diselamatkan dari maut, sejumlah korban Tragedi Kanjuruhan kondisinya tetap memilukan.
Tepat berada pada lokasi kerusuhan usai pertandingan Arema vs Persebaya harus merasakan penderitaan yang luar biasa.
Mereka ada yang mengalami hilang ingatan, mata tak bisa melihat lagi karena asap dan patah tulang.
Aremania yang mengalami hilang ingatan karena peristiwa tersebut adalah Cahayu Nur Dewata.
Selain hilang ingatan, bola mata Cahayu masih terlihat memerah.
Baca juga: Sikap Shin Tae-yong soal Tragedi Kanjuruhan, Siap Tinggalkan Timnas Indonesia jika Ketum PSSI Mundur
Kondisi hampir serupa juga dialami Raffi Atha Dziaulhamdi (14), pelajar SMPN 2 Kota Malang yang selamat dari tragedi Kanjuruhan.
Sisa-sisa penderitaan masih ia rasakan karena kondisi matanya belum bisa normal.
Berikut rangkuman fakta selengkapnya.
1. Hilang ingatan
Kisah pilu menghampiri seorang Aremanita korban tragedi Kanjuruhan, Cahayu Nur Dewata hingga kini masih hilang ingatan.
Dua hari ini, Cahayu mencoba untuk mengingat-ingat peristiwa yang menewaskan 132 suporter usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya itu, Sabtu 1 Oktober 2022.
Dua hari ini hanya ponsel jadi temannya untuk mengingat peristiwa yang membuatnya terkapar saat berusaha keluar dari Stadion Kanjuruhan.
Cahayu juga sempat koma selama tiga hari di RSUD Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Perempuan yang belum genap berusia 16 tahun itu, hanya duduk lemas di kursi, sembari memegangi ponselnya saat ditemui Surya, Rabu (12/10/2022).