The Jakmania dan Sat Brimob Polda Metro Jaya Gelar Salat Gaib untuk Korban Tragedi Kanjuruhan
The Jakmania dan Sat Brimob Polda Metro Jaya menggelar doa bersama untuk korban Tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - The Jakmania dan Sat Brimob Polda Metro Jaya menggelar doa bersama untuk korban Tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur.
Acara doa bersama ini digelar Kamis (13/10/2022) pukul 19.04 WIB di Masjid Asy Syifah RSCM Jl. Kimia, Pegangsaan, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat.
Pendukung klub sepak bola Persija Jakarta, The Jakmania dan Sat Brimob Polda Metro Jaya ikut berduka atas Tragedi Kanjuruhan yang memakan korban jiwa itu.
Kegiatan dimulai dengan melaksanakan salat isya berjemaah, kemudian dilanjutkan salat gaib dan doa bersama
Acara doa bersama ini diikuti 30 anggota The Jakmania dan 27 anggota Sat Brimob Polda Metro Jaya.
Pasi Ops Batalyon A Sat Brimob Polda Metro Jaya, AKP Sunarto berterima kasih telah diundang ikut berpartisipasi dalam doa bersama untuk para korban Tragedi Kanjuruhan.
"Kami terima kasih atas undangan dari pengurus The Jakmania wilayah Jakarta Pusat, mengadakan doa bersama untuk korban Tragedi Kanjuruhan, " ucapnya.
Lebih lanjut Koordinator Daerah Jakarta Pusat The Jakmania, Angga juga berterima kasih atas kebersamaan untuk mendoakan para korban Kanjuruhan yang menewaskan 132 nyawa serta ratusan lainnya luka-luka.
"Terima kasih kepada pengurus masjid, terima kasih untuk semua sudah bisa bergabung, "
"Semoga kejadian kemarin jadi pembelajaran kita para suporter dan pihak keamanan. Tujuan melaksanakan salat gaib bersama mitra agar kemarin itu benar-benar tragedi yang terakhir, " sambung Angga.
Acara doa bersama dan salat gaib ini berlangsung aman dan kondusif serta berakhir pukul 20.00 WIB.
Sebagai informasi, kerusuhan terjadi di stadion Kanjuruhan usai Arema FC mengalami kekalahan saat bertanding melawan Persebaya Surabaya dalam laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023, Sabtu (1/10/2022) malam.
Kerusuhan itu tidak terelakkan ditambah lagi ada lemparan gas air mata petugas ke arah kerumunan suporter.
Kondisi menjadi semakin mencekam karena banyak suporter yang terinjak-injak hingga sesak napas akibat gas air mata yang ditembakkan ke tribune stadion.
Berdasarkan data terbaru ada 132 korban tewas, dua anggota polisi juga gugur.
Terkini Polri telah menetapkan 6 tersangka atas tragedi kanjuruhan.