Kronologis Rekaman CCTV di Rumah Ferdy Sambo Dihancurkan Tutupi Pembunuhan Brigadir J
Dalam surat dakwaan itu, dibeberkan bagaimana kronologi Ferdy Sambo menghilangkan rekaman CCTV
Penulis: Daryono
Editor: Erik S
![Kronologis Rekaman CCTV di Rumah Ferdy Sambo Dihancurkan Tutupi Pembunuhan Brigadir J](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ferdy-sambo-dan-kuasa-hukumnya-sarmauli-simangunsong.jpg)
"Saya sudah menghadap pimpinan dan menjelaskan. Pertanyaan pimpinan cuma satu yakni "kamu nembak nggak Mbo? dan Ferdy sambo menjawab "Siap tidak Jenderal. Kalau saya nembak kenapa harus di dalam rumah, pasti saya selesaikan di luar, kalo saya yang nembak, bisa pecah itu kepalanya (jebol) karena senjata pegangan saya kaliber 45."
Baca juga: Jaksa Akan Tanggapi Eksepsi Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Kamis Pekan Ini
Sambo meminta masalah ini diproses apa adanya sesuai kejadian TKP. Saksi dan barang bukti diamankan.
Sabtu, 9 Juli 2022
Pukul 07.30 WIB, Hendra Kurniawan ditelepon Ferdy Sambo dan mengatakan" Bro, untuk pemeriksaan saksi-saksi oleh penyidik Selatan di tempat bro aja ya,,,! Biar tidak gaduh karena ini menyangkut Mbak mu masalah pelecehan dan tolong cek cctv komplek."
Lalu sekira pukul 08.00 WIB, Hendra Kurniawan menghubungi Ari Cahya Nugara, alias Acay yang merupakan tim CCTV kasus KM 50 namun tidak terhubung. Kemudian Hendra Kurniawan menghubungi Agus Nurpatria melalui WA call dan meminta agar ke ruangan Hendra Kurniawan.
Saat sudah tiba di ruangan, Hendra meminta lagi Agus Nurpatria mengubungi Ari Cahya dengan berkata" Coba Gus hubungi AKBP Ari Cahya! Namun tidak terhubung juga.
Beberapa saat kemudian Ari Cahya menelepon balk Agus Nurpatria dengan nomor lain dan mau berbicara dengan Hendra Kurniawan dan Hendra mengatakan "Cay permintaan bang Sambo, untuk CCTV udah dicek belom? Kalau belum, mumpung siang coba kamu screening."
Akan tetapi Ari Cahya mengatakan sedang berada di Bali dan menyampaikan biar anggotanya yakni Irfan Widyanto yang melakukan pengecekan CCTV.
Baca juga: Pengacara Brigadir J Sebut Eksepsi Ferdy Sambo Hanya Bermodal Kata-kata dan Tidak Jelas
Sekira pukul 15.00 WIB, Irfan Widyanto tiba di komplek Duren Tiga dan memarkir kendaraanya di luar komplek sambil menunggu anggota lain yakni Topmser dan Munafri. Setelah itu, Irfan Widyanto menelepon Agus Nurpatria dan diperintahan mengecek CCTV.
Dari pengecekan itu, Irfan menemukan terdapat 20 CCTV di komplek Duren Tiga dan kemudian melaporkan hal itu ke Agus.
Agus Nurpatria kemudian melaporkan itu ke Hendra Kurniawan yang saat itu sedang di rumah Ferdy Sambo.
Hendra menjawab" Ok, jangan semuanya, yang penting-penting saja."
Sekitar pukul 18.00 WIB, atas arahan Agus Nurpatria, Irfan Widyanto kemudian mengambil tiga DVR CCTV di sekitar kompleks rumah dinas Ferdy Sambo.
Saat melakukan penggantian itu, sekurity pos security bernama Abdul Zapar tidak memperbolehkan dan menyampaikan agar izin lebih dulu ke ketua RT.