Kronologis Rekaman CCTV di Rumah Ferdy Sambo Dihancurkan Tutupi Pembunuhan Brigadir J
Dalam surat dakwaan itu, dibeberkan bagaimana kronologi Ferdy Sambo menghilangkan rekaman CCTV
Penulis: Daryono
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Dalam sidang perdana dugaan pembunuhan berencana Brigadir Yosua atau Brigadir J, terungkap usaha Ferdy Sambo menghilangkan jejak.
Guna menutupi pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat, Ferdy Sambo memerintahkan anak buahnya menghilangkan rekaman CCTV di sekitar rumah dinas Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Baca juga: Rangkaian Lengkap Pembunuhan Brigadir J yang Diotaki Ferdy Sambo, Begini Peran Para Terdakwa
Upaya Ferdy Sambo ini terungkap dalam surat dakwaan upaya merintangi penyidikan atau obstruction of justivce yang dibacakan dalam sidang perdana Ferdy Sambo di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (17/10/2022).
Dalam surat dakwaan itu, dibeberkan bagaimana kronologi Ferdy Sambo menghilangkan rekaman CCTV yang menjadi bukti Yosua masih hidup saat Sambo tiba di rumah dinasnya.
Rekaman CCTV yang memperlihatkan Joshua masih hidup itu secara terang bertentangan dengan cerita rekayasa yang disusun Sambo bahwa saat terjadinya tembak menembak, Sambo tak ada di rumah dinas.
Berdasar surat dakwaan jaksa, berikut kronologinya:
1. Jumat, 8 Juli 2022 (hari dimana Yosua dibunuh)
Pukul 17.22 WIB atau beberapa menit setelah Yosua dibunuh, Ferdy Sambo menelepon anak buahnya, Brigjen Hendra Kurniawan yang saat ditelepon Hendra sedang berada di kolam pancing pantai indah kapuk Jakarta Utara.
Dalam telepon itu, Ferdy Sambo meminta Hendra Kurniawan segera ke rumah Ferdy Sambo di Duren Tiga karena ada ada peristiwa yang hendak dibicarakan.
Sekitar pukul 19.15, Hendra Kurniawan tiba di rumah dinas Ferdy Sambo.
Ia bertemu Ferdy sambo di carport rumahnya.
Baca juga: Sidang Perdana Sambo, Putri, Ricky Rizal dan Kuat Maruf: Kompak Ajukan Eksepsi, Dilanjutkan Kamis
Hendra Kurniawan bertanya," Ada peristiwa apa Bang?"
Dijawab oleh Ferdy Sambo, "Ada pelecahan terhadap mbakmu."
Ferdy Sambo kemudian menceritakan kronologi kejadian pelecahan yang dikemudian terbongkar sebagai rekayasa.