Siti Zuhro: Politik Uang di Pemilu 2024 Tidak Mungkin Hilang, yang bisa Dilakukan Mengurangi
Peneliti Pusat Riset Politik di Badan Riset dan Inovasi Nasional Siti Zuhro mengatakan bahwa transaksi politik uang pada pesta demokrasi 2024
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Pusat Riset Politik di Badan Riset dan Inovasi Nasional Siti Zuhro mengatakan bahwa transaksi politik uang pada Pemilu 2024 pasti akan terjadi.
Menurutnya cara mengatasi politik uang pada Pemilu 2024 masyarakat butuh orang yang bisa dipercaya.
"Jadi adik sepupu Gus Baha itu menang tanpa adanya politik uang. Sepertinya pengaruh Gus Baha juga. Itu artinya apa masyarakat butuh sosok yang bisa dipercaya. Jadi kalau masyarakat percaya itu, tidak perlu adanya politik uang," kata Siti selesai acara diskusi bertajuk Ngopi dari Sebrang Istana Utak-atik Tiket Capres, Jakarta Pusat, Minggu (23/10/2022).
Siti menginginkan sosok-sosok seperti KH Bahauddin Nursalim alias Gus Baha lainnya bisa hadir di pemilu 2024.
"Kita menginginkan ada Gus Baha lainnya pada pesta demokrasi di 2024. Dia (Gus Baha) tidak mencalonkan diri tapi dia bisa membawa kepercayaan pada masyarakat," katanya.
Menurut Siti saat ini kurang sosok yang bisa menjadi suri tauladan di Tanah Air. Jika calon pemimpin bisa memberikan aura kepercayaan, menurutnya tidak akan ada politik uang.
"Kita ini sekarang teladannya tidak ada. Jadi misalkan Anies Baswedan bisa memberikan aura itu. Jalan itu pasti jadi. Contoh lainnya seperti pak Jokowi dipercaya masyarakat karena sederhana tidak akan korupsi. Jadi orang percaya," sambungnya.
Menurut Siti politik uang di 2024 tidak akan hilang. Yang perlu dilakukan hanya mengurangi saja.
"Potensi politik uang di 2024 masih ada. Kalau hilang itu sudah pasti tidak mungkin. Jadi yang bisa kita lakukan mengurangi. Contoh seperti Gus Baha itu yang harus diperbanyak," tutupnya.
Diwartakan Tribunnews sebelumnya viral di media sosial video adik sepupu KH Bahauddin Nursalim alias Gus Baha, Muhammad Umar Faruq, diarak warga dengan diiringi teriakan "Duit ora payu! Duit ora payu!" (Uang tidak laku!).
Baca juga: Sebut Politik Uang Sulit Dihindari pada Pemilu 2024, Ubedilah Badrun: Pak Mahfud Salah
Usut punya usut, ternyata Gus Faruq, panggilan akrab Muhammad Umar Faruq, baru saja memenangkan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Narukan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Minggu 2 Oktober 2022.
Gus Faruq disebut-sebut berhasil menang Pilkades tanpa sentuhan politik uang sama sekali.
Sementara, kompetitornya yang merupakan Kades petahana, dalam narasi video yang beredar dikatakan membagikan uang ratusan ribu rupiah pada warga.