Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aksi Perempuan Terobos Istana, Pengamat Duga Simpatisan ISIS hingga Singgung Keamanan Jelang KTT G20

Direktur The Indonesia Intelligence Institute Ridlwan Habib menyoroti aksi nekat perempuan terobos Istana Presiden, Selasa (25/10/2022).

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Aksi Perempuan Terobos Istana, Pengamat Duga Simpatisan ISIS hingga Singgung Keamanan Jelang KTT G20
ISTIMEWA/HO
Seorang perempuan berusia sekitar 25 tahun mencoba menerobos Istana Negara pada Selasa (25/10/2022) pagi. Direktur The Indonesia Intelligence Institute Ridlwan Habib menyoroti aksi nekat perempuan terobos Istana Presiden, Selasa (25/10/2022). 

"Kami menduga wanita ini memang sengaja ingin mencari mati atau dalam istilah mereka aksi istihadiyah, mencari syahid versi mereka."

"Ia berharap ditembak, dilumpuhkan sampai meninggal dunia," kata Ridlwan.

Sejumlah barang bukti yang diamankan polisi dari perempuan yang mencoba menerobos masuk Istana Presiden pada hari ini, Selasa (25/10/2022).
Sejumlah barang bukti yang diamankan polisi dari perempuan yang mencoba menerobos masuk Istana Presiden pada hari ini, Selasa (25/10/2022). (Kompas TV)

Soroti Keamanan Jelang G20

Lebih lanjut Ridlwan mengingatkan agar stakeholder terkait waspada dengan aksi lanjutan yang bisa saja terjadi.

Hal ini mengingat kejadian ini hanya terpaut 20 hari jelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15 November 2022.

Menurutnya ini menjadi perhatian penting, khususnya bagi aparat keamanan dan intelijen untuk memperkuat sumber informasi melalui berbagai jaringan yang ada.

"Ini terjadi 20 hari jelang KTT G20 di Bali. Ini harus menjadi warning atau peringatan terutama bagi aparat keamanan dan intelijen untuk lebih memperkuat dan memperketat keamanan,” terangnya.

Baca juga: Jokowi Blusukan di Pasar Klandasan Saat Perempuan Bersenjata Hendak Terobos Istana Presiden

Berita Rekomendasi

Apresiasi Langkah Berani Paspampres

Ridlwan sendiri mengapresiasi langkah berani yang dilakukan oleh Paspampres yang bertugas.

"Ini sungguh sangat berani, karena sebenarnya berisiko juga, karena mungkin saja di dalam tubuhnya ada bom," kata dia.

Menurutnya, tindakan melumpuhkan tanpa harus membunuh pelaku penerobosan itu sudah tepat dilakukan.

(Tribunnews.com/Tio)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas