Aksi Perempuan Terobos Istana, Pengamat Duga Simpatisan ISIS hingga Singgung Keamanan Jelang KTT G20
Direktur The Indonesia Intelligence Institute Ridlwan Habib menyoroti aksi nekat perempuan terobos Istana Presiden, Selasa (25/10/2022).
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Wahyu Gilang Putranto
"Kami menduga wanita ini memang sengaja ingin mencari mati atau dalam istilah mereka aksi istihadiyah, mencari syahid versi mereka."
"Ia berharap ditembak, dilumpuhkan sampai meninggal dunia," kata Ridlwan.
Soroti Keamanan Jelang G20
Lebih lanjut Ridlwan mengingatkan agar stakeholder terkait waspada dengan aksi lanjutan yang bisa saja terjadi.
Hal ini mengingat kejadian ini hanya terpaut 20 hari jelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15 November 2022.
Menurutnya ini menjadi perhatian penting, khususnya bagi aparat keamanan dan intelijen untuk memperkuat sumber informasi melalui berbagai jaringan yang ada.
"Ini terjadi 20 hari jelang KTT G20 di Bali. Ini harus menjadi warning atau peringatan terutama bagi aparat keamanan dan intelijen untuk lebih memperkuat dan memperketat keamanan,” terangnya.
Baca juga: Jokowi Blusukan di Pasar Klandasan Saat Perempuan Bersenjata Hendak Terobos Istana Presiden
Apresiasi Langkah Berani Paspampres
Ridlwan sendiri mengapresiasi langkah berani yang dilakukan oleh Paspampres yang bertugas.
"Ini sungguh sangat berani, karena sebenarnya berisiko juga, karena mungkin saja di dalam tubuhnya ada bom," kata dia.
Menurutnya, tindakan melumpuhkan tanpa harus membunuh pelaku penerobosan itu sudah tepat dilakukan.
(Tribunnews.com/Tio)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.