Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Vlogger Cania Cita Sebut Presidential Treshold Membatasi Partisipasi Warga Negara

Syarat 20 persen dalam presidential treshold tersebut dinilai membatasi peluang partai politik mengajukan calon presiden sehingga membuat pilihan.

Penulis: Erik S
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Vlogger Cania Cita Sebut Presidential Treshold Membatasi Partisipasi Warga Negara
ISTIMEWA
Vlogger Cania Cita dalam diskusi bertajuk Muda Memimpin, Bincang Ulang Presidential Treshold dan Batas Minimal Usia Presiden, Rabu (26/10/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Syarat presidential treshold dinilai perlu ditinjau lagi.

Syarat 20 persen dalam presidential treshold tersebut dinilai membatasi peluang partai politik mengajukan calon presiden sehingga membuat pilihan terbatas.

"Tapi kaya justru melimitasi partisipasi anyone (semua orang) aja sih. Opsinya lebih terbatas", kata vlogger Cania Cita dalam diskusi bertajuk Muda Memimpin, Bincang Ulang Presidential Treshold dan Batas Minimal Usia Presiden, Jakarta, Rabu (26/10/2022).

Cania mengaku lebih setuju ambang batas pencalonan presiden adalah 4 persen atau sama dengan parliamentary treshold.

Partai politik yang sudah melampauinya seharusnya sudah bisa mencalonkan presiden.

"Dan sebenernya gua juga termasuk yang pro dengan adanya jalur independen", terangnya.

Menurut Cania, aturan-aturan mengenai pencalonan presiden tetap harus didukung agar dikoreksi.

BERITA TERKAIT

"Jadi menurut gue di luar aturan main yang ga ideal tadi, which kita sangat support untuk kita koreksi dan revisi, kita harus perjuangin dan investasikan waktu untuk itu. Dan perjuangan itu memang butuh waktu. Sebab return itu akan sesuai dengan seberapa banyak yang lu investasikan", tandasnya.

Ia kemudian berujar bahwa sebagai generasi muda kita harus optimis politik kita ke depan semakin terbuka.

Diskusi tersebut turut dihadiri oleh akademisi dan Youtuber Refly Harun, politikus Arief Poyuono, Politisi PSI Rian Ernest, dan Dinno Ardiansyah CEO Centenialz.

Menurut Dinno Ardiansyah, diskusi tersebut di gelar dalam rangka memfasilitasi keresahan kaum muda yang selama ini merasa hanya dijadikan vote getter oleh para politisi tua.

"Selama ini, kata muda dan milenial dijadikan jargon dan komoditas, tapi keberpihakan sejatinya, jauh panggang dari api. Katanya kita pro anak muda, tapi yang boleh jadi pemimpin, harus usia 40 dulu. Apakah ini bukan hipokrit?", tandasnya.

Mantan Presiden BEM Trisaksi tersebut juga menyampaikan bahwa ambang batas 20 persen dan batas minimal usia presiden itu anti progresifitas.

Baca juga: Deklarasikan Anies Baswedan Jadi Capres, NasDem Harus Koalisi Capai Presidential Threshold 20 Persen

"Itu jelas nggak pro kaum muda, dan menutup ruang para puteri bangsa muda yang potensial untuk manggung sebagai pemimpin negeri", terangnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas