Densus 88 Sebut Siti Elina Ingin Perangi Siapapun yang Halanginya Bertemu Presiden
Siti Elina berniat memerangi siapa saja yang menghadangnya untuk bertemu Presiden Joko Widodo saat nekat terobos Istana Presiden.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengungkap fakta bahwa Siti Elina berniat memerangi siapa saja yang menghadangnya untuk bertemu Presiden Joko Widodo saat nekat terobos Istana Presiden.
Kabag Denops Densus 88 AT Kombes Pol Aswin Siregar menerangkan, Siti Elina mendatangi Istana Presiden sebenarnya bukan untuk melakukan penyerangan melainkan ingin bertemu Presiden Jokowi.
"Tapi siapapun yang menghalangi dia, dia mau perangi," ungkap Aswin ketika dikonfirmasi, Kamis (27/10/2022).
Aswin menjelaskan, alasan Siti Elina ingin bertemu Presiden untuk menyampaikan ajaran yang selama ini dirinya anggap benar.
Adapun hal itu bersumber dari mimpi-mimpi yang sempat ia alami sebelum melakukan penerobosan ke Istana Presiden.
"Sehingga dia harus menyampaikan ajaranya yang (dianggap) benar ini kepada Presiden sehingga dia tergerak untuk menemui," jelasnya.
Dalam upayanya itu, Siti Elina berpikiran, jika dalam upaya menemui Presiden ada yang mencoba menghalanginya, maka ia tak segan memerangi orang-orang tersebut.
Hal inilah yang diduga melatarbelakangi Siti Elina nekat menodongkan senjata kepada anggota Paspampres ketika berupaya menerobos Istana Presiden.
"Cuma dalam menemui itu, siapapun yang menghalangi dia akan diperangi oleh dia," ucap Aswin.
Sebelumnya diberitakan, Siti Elina wanita yang menerobos Istana Presiden sambil membawa senjata diketahui terhubung dengan kelompok yang diindikasikan Hizbutahrir Indonesia (HTI) dan Negara Islam Indonesia (NII) melalui akun sosial media (Sosmed).
Baca juga: Polisi Temukan 4 Pistol di Rumah Siti Elina, Perempuan yang Coba Terobos Masuk Istana Presiden
Kabags Banops Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Pol Aswin Siregar menjelaskan, hal itu diketahui usai dilakukan pemeriksaan awal kepada Siti Elina pasca dilakukan penangkapan.
"Yang bersangkutan terhubung secara medsos media sosial kepada beberapa akun yang kita indikasikan sebagai akun eks HTI maupun dari NII atau Negara Islam Indonesia," ungkap Aswin dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Rabu (26/10/2022).
Selain itu, dari hasil pemeriksaan akun medsos tersebut, polisi kata Aswin juga menemukan adanya keterlibatan dua orang lainnya yang juga merupakan anggota NII Jakarta.
Adapun dua orang tersebut belakangan diketahui berinisial BU dan JM yang merupakan bagian dari Negara Islam Indonesia (NII) Jakarta Utara.
"Dimana BU dan JM ini memang diketahui sudah berbaiat kepada amir atau NII sehingga kemudian hasil koordinasi kita menyimpulkan bahwa penanganan ini harus juga menerapkan Undang Undang tentang penanggulangan terorisme," jelasnya.
Atas temuan ini, Densus 88 Antiteror masih menganalisis keterhubungan dengan jaringan teroris atau jaringan kelompok lain yang sejenis.
Selain itu Aswin menerangkan, pihaknya saat ini juga sedang mendalami motif Siti Elina menerobos Istana Presiden dengan menodongkan senjata ke anggota Paspampres.
"Sehingga tidak semata mata dari keterangan dan nanti akan kita coba analisis dari fakta-fakta yang sudah ada," kata Aswin.