Kasus Ginjal pada Anak Marak, Partai Buruh Desak Pemerintah Bentuk Tim Pencari Fakta
Unjuk rasa ini digelar di kantor Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Kuningan Timur Jakarta Selatan pada Jumat (28/10/2022).
Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Partai Buruh Said Iqbal hadir langsung dalam aksi unjuk rasa gerakan buruh menuntut pertanggungjawaban terkait maraknya kasus gagal ginjal akut pada anak.
Unjuk rasa ini digelar di kantor Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Kuningan Timur Jakarta Selatan pada Jumat (28/10/2022).
Salah satu tuntutan yang disampaikan Said adalah buruh meminta agar pemerintah melakukan investigasi menyeluruh terhadap kasus tersebut.
Ia mendesak investigasi tersebut dilakukan terhadap pabrik-pabrik obat dan farmasi besar.
"Pabrik farmasi harus dilakukan investigasi oleh tim pencari fakta terpadu. Libatkan Komnas HAM, Komnas Perempuan, Komnas Anak, ahli atau guru-guru besar farmakologi dari universitas-universitas terkemuka," kata dia di depan Kantor Kemenkes Jakarta pada Jumat (28/10/2022).
Baca juga: Partai Buruh Minta Menkes dan Kepala BPOM Bersikap Kesatria Hadapi Kasus Gagal Ginjal Akut
Partai Buruh, kata dia, tidak punya kewenangan untuk melakukan investigasi terkait hal tersebut karena menyangkut investigasi ilmiah.
Untuk itu, kata dia, buruh memberikan waktu 1 x 7 hari agar tim tersebut dibentuk pemerintah.
"Oleh karena itu Partai Buruh hanya mendorong membuat tim mencari fakta, kasih waktu 1x7 hari, libatkan Komnas HAM, Komnas Perempuan, Komnas Perlindungan Anak dan guru-guru besar farmakologi," kata Said.
Said mengatakan para pemilik pabrik farmasi dan pejabat terkait harus bertanggung jawab terkait kasus tersebut.
Kalau perlu, kata dia, pabrik-pabrik obat dan farmasi terkait menghentikan produksinya
"Kami minta lakukan, kalau perlu stop produksi terhadap pabrik-pabrik farmasi tersebut. Kalau di Amerika ini sudah dipenjara semua pemilik-pemilik pabrik tersebut. Di sini berleha-leha, bahkan berdalih sudah memenuhi prosedur. Yang kita butuhkan bukan prosedur, yang kita butuhkan ada nyawa anak-anak yang hilang, tanggung jawab siapa?" kata Said.