Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

PDIP Dorong Jokowi Benahi Dunia Pendidikan: Sehingga Tak Diwarnai Praktik Intoleransi

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa masalah pendidikan di tanah air menjadi perhatian serius partainya

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in PDIP Dorong Jokowi Benahi Dunia Pendidikan: Sehingga Tak Diwarnai Praktik Intoleransi
Fransiskus Adhiyuda
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat sambutan dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-94 di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (28/10/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa masalah pendidikan di tanah air menjadi perhatian serius partainya.

Pasalnya, Hasto menyebut, PDIP melihat adanya praktik-praktik yang tak sesuai dalam upaya memajukan bangsa lewat pendidikan.

Hal ini terlihat bagaimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tertinggal dari Singapura.

Padahal, kata Hasto, Indonesia dengan keanekaragaman dan kekayaannya mampu mengembangkan IPTEK berkembang dengan cepat.

"Sumber daya alam kita jauh lebih mampu tapi kenapa Singapura di atas kita? PDIP menyiapkan kepemimpinan teknokratik karena akselerasi bangsa tidak bisa tanpa kemajuan pendidikan dan teknologi," kata Hasto saat sambutan dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-94 di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (28/10/2022).

Baca juga: Mensos Risma Ingin Terapkan Pendidikan Ala Korea Ciptakan SDM Berkualitas di Kemensos

Untuk menciptakan pemimpin ke depan, Hasto menilai perlunya membenahi sistem pendidikan di tanah air.

Untuk itu, PDIP mendorong agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) membenahi sistem pendidikan agar Indonesia dapat berkembang menjadi negara yang lebih baik.

Berita Rekomendasi

Karena, Hasto menemukam adanya upaya-upaya praktik radikalisme yang coba disusupkan ke dalam pendidikan di Indonesia.

"Kami mendorong untuk memimpikan, Pak Jokowi melalui Menteri Pendidikan kepada Nadiem Makarim, agar secepatmya membenahi dunia pendidikan kita. Sehingga dunia pendidikan tidak diwarnai praktik-praktik intoleransi. Dunia pendidikan tidak diwarnai oleh praktik-praktik yang sedang mempersoalkan bajunya apa. Sekarang sering muncul," ucap Hasto.

"Bahkan dunia pendidikan menjadi ajang dari berbagai pengaruh-pengaruh untuk bekerjanya pemikiran pemikiran yang digerakkan oleh radikakisme sempit, ideologi kegelapan. maka Mari kita perluas kembali wawasan kebangsaan itu," sambungnya.

Hasto kemudian menyinggung negara Tiongkok yang saat ini lebih maju dari Indonesia setelah mengikuti Konferensi Asia Afrika di Bandung. 

Padahal, sebelumnya Tiongkok jauh tertinggal di bawah Indonesia sebelum mengikuti Konferensi Asia Afrika.

Untuk itu, Hasto mengatakan pembenahan dunia pendidikan di tanah air menjadi kunci keberlanjutan Bangsa menghadapi tantangan ke depan.

"Kita melihat bagaimana Tiongkok menampilkan kebesarannya, sebagai bangsa yang diperhitungkan secara politik di dunia internasional, secara ekonomi, kebudayaan ,termasuk prestasi olahraga yang luar biasa, kekuatan perekonomian luar biasa," kata Hasto.

"Tiongkok melesat pesat, Korea Selatan melepas, Jepang kemudian kita saat ini pendidikan kita pada masuk peringkat 143, dibandingkan Singapore yang ada 11," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas