Laporan Wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI Jakarta Widyastuti, mengatakan kasus gagal ginjal akut pada anak terbanyak di Ibu Kota terjadi di Jakarta Timur.

Hal tersebut disampaikan Widyastuti saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (31/10/2022).

Baca juga: Anggota Komisi III DPR RI Dukung Polri Usut Tuntas Terkait Kasus Gagal Ginjal Akut

Widyastuti mengatakan, tren kasus gagal ginjal akut terbanyak di DKI Jakarta terjadi di wilayah Jakarta Timur.

"Kasus terbanyak saat ini kalau domisili ada di Jakarta Timur," kata Widyastuti, saat diwawancarai, Senin.

Menurutnya, berdasarkan data sejak bulan Januari tahun 2022, terdapat 34 kasus gagal ginjal akut pada anak di wilayah Jakarta Timur.

"Berdasarkan domisili terdapat 34 kasus, tapi ini data masa lampau dan saat ini," jelasnya.

Sementara itu, Widyastuti mengatakan, kasus gagal ginjal akut pada anak terjadi di seluruh wilayah di DKI Jakarta, kecuali wilayah Kepulauan Seribu.

"Kalau di Jakarta ada di seluruh kota, kecuali Kepulauan Seribu," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyebut kasus gagal ginjal akut menurun.

Baca juga: 200 Vial Obat Gangguan Ginjal Akut Fomepizole dari Jepang Tiba di Indonesia

Penurunan tersebut, menurut Budi, terjadi pasca dikeluarkannya kebijakan penarikan sejumlah obat sirop yang mengandung bahan pelarut, yang diduga menjadi pemicu gagal ginjal akut pada anak.

Diketahui, kandungan bahan pelarut itu, seperti dietilen glikol (DG) dan etilen glikol (EG).

Budi mengatakan, pihaknya mendapatkan data yang menunjukkan adanya penurunan tren kasus kematian karena gagal ginjal akut.

Data tersebut, didapatkan pihaknya setelah memverifikasi sejumlah rumah sakit yang terdapat pasien gagal ginjal.