Komisi II DPR Dorong Masyarakat Aktif Berpartisipasi Sukseskan Pemilu 2024
Anggota komisi II DPR RI mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dan ikut terlibat dalam mendukung suksesnya Pemilu Serentak 2024.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota komisi II DPR RI fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Guspardi Gaus, mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dan ikut terlibat dalam mendukung suksesnya Pemilu Serentak 2024.
Menurutnya, dari hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) yang dilakukan pada 23 hingga 28 Mei 2022 menunjukkan hanya 43 persen masyarakat yang tahu pelaksanaan Pemilu 2024.
"Ini tentu memprihatinkan. Makanya Komisi II DPR RI secara intensif bekerja sama dengan KPU menyelenggarakan sosialisasi mengenai pemilu 2024 untuk menyebarkan informasi terkait dengan pemilu secara lebih luas kepada masyarakat," kata Guspardi, kepada wartawan, Senin (31/10/2022).
"Sosialisasi dan pendidikan pemilih bagi masyarakat yang mempunyai hak pilih dimaksudakan agar masyarakat dapat mengetahui informasi tentang kepemiluan dan tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk aktif dalam Pemilu. Selanjutnya adanya upaya masyarakat untuk terlibat dalam setiap tahapan Pemilu," lanjutnya.
Baca juga: Organisasi Mahasiswa Gelar Aksi di Kawasan Kantor Bawaslu, Tolak Kontestasi Pemilu 2024
Legislator dapil Sumatera Barat 2 ini mengatakan, masyarakat dapat terlibat dalam setiap tahapan Pemilu baik sebagai pemilih, penyelenggara, maupun sebagai peserta Pemilu.
Sebelum pemungutan suara dilaksanakan, masyarakat yang punya hak pilih harus memastikan terdaftar sebagai pemilih dan paham hak dan kewajibannya serta mengetahui kapan pemungutan suara dilaksanakan.
Kemudian harus tahu siapa saja calon yang berkontestasi berikut rekam jejaknya.
Baca juga: Sekjen PDIP: Semangat Sumpah Pemuda Jadi Senjata Menangkal Praktik Politik Identitas di Pemilu 2024
"Pilihlah calon yang bisa mewakili aspirasi masyarakat. Teliti betul kiprah, kapasitas dan kapabilitas calon yang akan dipilih. Jangan pula terpengaruh dengan iming-iming sejumlah uang untuk memilih seseorang. Tolak uangnya dan pilih berdasarkan hati nurani. Berikutnya masyarakat juga harus mengetahui tata cara menggunakan hak suara dengan benar," ujarnya.
Karena itu, diharapkan informasi yang diperoleh dari sosialisasi pemilu tidak hanya berhenti dalam forum ini, tetapi harus ditularkan dan diteruskan kepada masyarakat lainnya sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat luas.
"Mari sambut ajang pesta demokrasi dalam pemilu 2024 guna mendorong terciptanya pemilu yang berkualitas dan berintegritas, serta pemilih yang berdaulat," katanya.