3 Juta Vaksin PMK Tahap Kedua dari Australia Tiba di Indonesia
Pengiriman 3 juta dosis vaksin PMK yang diberikan untuk Indonesia merupakan bagian dari program biosekuriti senilai 10 juta dolar Australia.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tambahan 3 juta dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang dikirimkan oleh Pemerintah Australia tiba di Indonesia.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia Penny Wong mengatakan pengiriman 3 juta dosis vaksin PMK yang diberikan untuk Indonesia merupakan bagian dari program biosekuriti senilai 10 juta dolar Australia.
Baca juga: Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku Masih Terkendala Minimnya Jumlah Tenaga Kesehatan Hewan
Penny Wong menyatakan komitmen ini didanai oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia untuk mendukung respons Indonesia terhadap PMK.
"Australia berkomitmen mendukung biosekuriti kawasan kami," kata Menteri Penny Wong dalam keterangannya lewat Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Selasa (1/11/2022).
Wong menyatakan vaksin ini merupakan tambahan dari 1 juta vaksin PMK yang diberikan kepada Indonesia pada Agustus 2022.
Vaksin tersebut kini sedang dijalankan dan diberikan kepada hewan ternak di Bali dan Sulawesi.
"Sebanyak 4 juta vaksin PMK kini telah dikirimkan, sebagai komitmen Australia untuk mendukung respons Indonesia terhadap wabah PMK dan menyoroti lebih jauh kemitraan erat antara kedua negara kita," lanjut Wong.
Baca juga: Kejadian Penyakit Mulut dan Kuku Turun 96,96 Persen dari Puncak Kasus
Menteri Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Murray Watt mengatakan program biosekuriti menyediakan berbagai dukungan termasuk bantuan teknis untuk upaya vaksinasi Indonesia, pelatihan untuk pemberi vaksin, dukungan untuk perencanaan pengendalian nasional dan bantuan melalui sistem pengawasan.
Watt menyatakan Australia berkomitmen kuat untuk mendukung lndonesai untuk menanggulangi PMK, sebab hal ini merupakan kepentingan kedua negara untuk memastikan wabah ini dikendalikan dan akhirnya dapat dihentikan.
"Pengiriman ini melanjutkan pendekatan komprehensif kami untuk menjaga Australia bebas PMK dengan membantu negara tetangga untuk menangani wabah, memperkuat langkah-langkah biosekuriti perbatasan dan meningkatkan kesiapsiagaan kami di dalam negeri," ujarnya.