Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penyelidikan Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM: Aksi Anarkis Sasar Pemain Persebaya di Luar Stadion

Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara mengungkap hasil penyelidikan tragedi Stadion Kanjuruhan, tepatnya soal dinamika yang terjadi di luar area

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Penyelidikan Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM: Aksi Anarkis Sasar Pemain Persebaya di Luar Stadion
Warta Kota/YULIANTO
Koordinator Subkomisi Pemajuan HAM/Komisioner Pendidikan dan Penyuluhan Beka Ulung Hapsara saat sedang memaparkan hasil penyelidikan pihaknya dalam jumpa pers di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (2/11/2022). Komnas HAM membeberkan temuannya terkait Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang. Salah satu yang diungkap Komnas HAM adalah kesalahan match commissioner atau pengawas pertandingan terkait Tragedi Kanjuruhan. Warta Kota/YULIANTO 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara mengungkap hasil penyelidikan tragedi Stadion Kanjuruhan, tepatnya soal dinamika yang terjadi di luar area stadion.

Beka menyebut berdasarkan penyelidikan Komnas HAM, pihak pemain dan ofisial tim Persebaya mendapat tindakan tak bertanggung jawab oleh oknum suporter, berupa pelemparan batu dan upaya kekerasan.

"Dinamika lain di Stadion Kanjuruhan, kondisi yang dialami pemain dan ofisial Persebaya yang terjadi di luar stadion akibat tindakan tidak bertanggung jawab berupa pelemparan batu dan upaya kekerasan," kata Beka dalam konferensi pers hasil penyelidikan tragedi Kanjuruhan, dikutip dari live streaming Kompas TV, Rabu (2/11/2022).

Selain itu oknum tak bertanggung jawab tersebut juga melakukan penghadangan terhadap kendaraan taktis (rantis) Barracuda yang semula ditujukan untuk menyelamatkan pemain dan ofisial tim Persebaya.

"Termasuk penghadangan Barracuda yang digunakan untuk penyelamatan pemain dan ofisial Persebaya," jelas Beka."Ini kemudian juga sudah beredar video resmi dari manajemen Persebaya beberapa hari lalu terkait apa yang dialami, dan upaya yang dilakukan Persebaya persis setelah peluit panjang berbunyi, masuk ke ruang ganti, sampai ke luar area stadion," lanjutnya.

Sebagaimana diketahui, kerusuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema versus Persebaya digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022). Tragedi itu menelan banyak korban jiwa dan korban luka.

Berita Rekomendasi

Hingga 24 Oktober 2022, tercatat 135 orang meninggal dunia. Sementara, ratusan korban lainnya luka ringan hingga berat.

Baca juga: Komnas HAM: Tak Hanya Brimob yang Tembak Gas Air Mata Kedaluwarsa

Banyaknya korban yang jatuh diduga karena kehabisan oksigen dan berdesakan setelah aparat menembakkan gas air mata ke arah tribun.

Sejauh ini, 6 orang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus ini, 3 diantaranya personel Polri. Mereka yakni WSS yang menjabat Kabag Operasi Polres Malang, lalu H selaku Danki 3 Brimob Polda Jawa Timur, dan BSA yang menjabat Kasat Samapta Polres Malang.

Kemudian, Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta dimutasi menjadi Staf Ahli bidang Sosial dan Budaya Kapolri per 10 Oktober 2022.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas