TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto berfokus untuk menjawab permasalahan lapangan kerja di Indonesia.

Disamping terus meningkatkan kualitas dan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM), Ketua Umum Partai Golkar ini mengungkapkan bahwa penciptaan lapangan kerja juga menjadi hal penting.

Melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, pemerintah telah mempersiapkan anggaran sebesar Rp373 triliun untuk membantu generasi muda dalam pembiayaan usaha melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Hal ini tentu menjadi angin segar untuk mempermudah masyarakat terutama generasi muda  untuk memulai usahanya sendiri, terutama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sehingga mengakselerasi generasi muda untuk menciptakan lapangan kerja yang kompetitif.

“Untuk menciptakan lapangan kerja kan ada dua hal, satu, ada lapangan kerja yang terbuka dari orang perorang ataupun investasi yang mau membuka usaha di Indonesia. Kedua, mendorong masyarakat menjadi wiraswasta atau UMKM,” jelas Airlangga.

Airlangga menekankan, komitmen ini juga didorong dengan memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam proses pendirian UMKM.

“Nah untuk UMKM ini dipermudah. Jadi, untuk UMKM tidak perlu perizinan cukup pendaftaran kedua untuk UMKM untuk membentuk PT disederhanakan dan modal tidak ada batasnya jadi memulai pakai sekecil-kecilnya pun bisa membentuk PT,” ujar Airlangga.

Pengembangan UMKM tersebut telah berjalan sesuai dengan amanat RPJMN 2020-2024 mengenai penguatan kewirausahaan.

Transformasi UMKM juga sudah dilakukan dengan berbagai kemudahan, seperti akses pembiayaan, pendampingan, serta market supply chain dengan cara terdaftar dalam Nomor Induk Berusaha.

Dukungan lain juga diberikan Pemerintah dengan mendorong para UMKM beralih ke teknologi digital.

“Kunci keberhasilan dalam mengembangkan UMKM adalah terciptanya ekosistem kelembagaan yang terintegrasi dan kebijakan Pemerintah  yang mendukung,” ujar Menko Airlangga.

Mendukung hal yang sama, partai Golkar pun mempunyai komitmen yang sama untuk menyelesaikan masalah ketenagakerjaan di Indonesia.

Editor: Nurfina Fitri Melina