Ditelepon Usai Brigadir J Dieksekusi, AKBP Ridwan Soplanit: Ferdy Sambo Mukanya Murung
AKBP Ridwan Soplanit mengaku ditelepon Ferdy Sambo setelah Brigadir J dieksekusi. Ia mengaku melihat kondisi jenazah korban di lokasi kejadian.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eks Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit mengaku ditelepon Ferdy Sambo setelah Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J dieksekusi di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022.
Menurut Ridwan, saat itu Ferdy Sambo menelpon supir pribadinya sekitar pukul 17.35 WIB.
Lalu, supir pribadinya pun menyampaikan kepada dirinya bahwa harus menghadap Ferdy Sambo di rumah dinasnya.
Setelah itu, kata Ridwan, pihaknya pun langsung mendatangi rumah dinas Ferdy Sambo yang lokasinya bersebelahan dengan rumahnya.
Di sana, dirinya langsung bertemu Ferdy Sambo yang sedang berada di garasi.
Baca juga: Pengacara Ferdy Sambo Tanyakan Kehidupan Rumah Tangga, Ayah Brigadir J: Hanya untuk Pancing Emosi
"Pak Kadiv Propam manggil saya 'Kasat sini kamu'. Lalu berjalan masuk ke dalam rumah," kata Ridwan dalam persidangan atas terdakwa AKP Irfan Widyanto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2022).
Ridwan menyatakan saat itu dirinya melihat bahwa wajah Ferdy Sambo tampak murung.
Namun, saat itu dirinya masih belum mengetahui peristiwa tewasnya Brigadir J.
"Saat itu beliau mengarahkan lewat garasi. Saat itu saya lihat Pak FS itu mukanya sedikit murung," jelas Ridwan.
Tak hanya Ferdy Sambo, Ridwan menyaksikan ada 4 orang lainnya saat dirinya tiba di rumah dinas.
Mereka adalah Adzan Romer, Bharada Richard Eliezer (Bharada E), Prayogi dan Kuat Maruf.
Baca juga: Kuasa Hukum Bantah Isu Kuat Maruf Punya Pengaruh Kuat di Keluarga Sambo: Dia Sipil Biasa
Saat itu, kata Ridwan, mereka semua dalam kondisi tegang.
Mereka semua berdiri dan terdiam setibanya dirinya sampai di rumah Ferdy Sambo.