Indhan Lokal Disebut Dapat Manfaat Total Rp 67,5 Triliun dari Pembelian Alutsista Luar Negeri
BUMN Industri Pertahanan (Indhan) lokal akan mendapat manfaat total Rp 67,5 triliun dari pembelian alutsista luar negeri.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
![Indhan Lokal Disebut Dapat Manfaat Total Rp 67,5 Triliun dari Pembelian Alutsista Luar Negeri](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/prabowo-subianto-mou_3-nov.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menyaksikan penandatanganan kesepakatan Kandungan Lokal dan Offset (KLO) untuk industri dalam negeri dari kontrak pengadaan alat peralatan pertahanan dari luar negeri pada Rabu (2/11/2022) di sela rangkaian Indo Defense 2022 di JIExpo Kemayoran.
Kesepakatan KLO tersebut mewakili nilai manfaat yang diperoleh industri dalam negeri, baik BUMN maupun swasta dari 20 kontrak pengadaan alat peralatan pertahanan dari luar negeri yang dilakukan oleh Kementerian Pertahanan RI sepanjang 2019-2022 dengan total nilai KLO sebesar Rp 67,5 triliun.
Hal tersebut sejalan dengan komitmen pemerintah untuk belanja pertahanan menjadi investasi pertahanan.
Prabowo mengatakan pemerintah terus menggenjot manfaat bagi industri pertahanan dalam negeri andalam pembelian dari supplier luar negeri yang menyediakan teknologi yang belum dikuasai oleh Indonesia.
Baca juga: 19 MoU Diteken Industri Pertahanan Dalam dan Luar Negeri di Hari Pertama Indo Defense 2022
"Kita ingin memacu kerja sama, jadi semua supplier dari luar harus kerja sama dengan industri dalam negeri," kata Prabowo dalam Press Release Tim Media Prabowo Subianto pada Kamis (3/11/2022).
Prabowo optimistis upaya tersebut bisa menggenjot perkembangan industri pertahanan dalam negeri.
Presiden RI Joko Widodo yang membuka rangkaian acara Indodefence 2022 juga menyampaikan bahwa industri pertahanan di dalam negeri, baik BUMN dan swasta telah berkembang sangat bagus.
Hal tersebut terjadi karena pemerintah telah memberikan ruang yang luas kepada industri pertahanan baik BUMN dan swasta untuk bekerja sama mengadopsi teknologi dari luar negeri.
"Saya kira ini sebuah perkembangan yang sangat baik dan yang paling penting kita bisa mengadopsi sebanyak mungkin teknologi-teknologi baru di bidang pertahanan militer. Yang paling penting itu," kata Jokowi kepada Prabowo.