Cegah Konflik di Bangka Belitung, TNI AD Gelar Dialog Interaktif di Makorem 045/Garuda Jaya
Jajaran TNI Angkatan Darat melakukan pencegahan konflik dengan menggelar dialog bersama masyarakat di Aula Makorem 045/Garuda Jaya pada Rabu
Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jajaran TNI Angkatan Darat melakukan pencegahan konflik dengan menggelar dialog bersama masyarakat di Aula Makorem 045/Garuda Jaya pada Rabu (2/11/2022).
Kegiatan Pembinaan Komunikasi tersebut diikuti 150 peserta yang terdiri dari tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh pemuda serta organisasi masyarakat dan mahasiswa.
Dalam kegiatan tersebut digelar sosialisasi pembinaan komunikasi (Binkom) dalam bentuk dialog interaktif terkait peran seluruh komponen masyarakat dalam mencegah konflik sosial di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kegiatan tersebut menghadirkan sejumlah narasumber baik dari kalangan pendidik (Universitas Bangka Belitung) dan Pemerintah (Kesbangpol Kota Pangkalpinang).
Selain itu, hadir pula narasumber dari Staf Intelijen Angkatan Darat yang diwakili oleh Wakil Asisten Intelijen KSAD Bidang Manejemen Intel Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva dengan materi Pembinaan Komunikasi Cegah Konflik Sosial.
Dalam materinya Antoninho mengatakan bahwa masyarakat Bangka Belitung sangat luar biasa antusias dalam mengikuti kegiatan dan berpandangan sangat positif.
Hal tersebut, kata dia, terlihat dari pertanyaan-pertanyan yang dilontarkan kepada ketiga narasumber tersebut cukup kritis, akademis, realistis, membangun, serta berwawasan luas.
Ia mengatakan hal itu juga mencerminkan generasi muda yang cinta NKRI harga mati.
“Babel tidak ada konflik alias kondusif sehingga dapat dijadikan barometer bagi Indonesia," kata Antoninho dalam keterangannya pada Jumat (4/11/2022).
Baca juga: Reformasi Budaya Hukum TNI-Polri Angin Segar Dari Kepemimpinan Andika Perkasa Dan Listyo Sigit
Ia menjelaskan program tersebut ditujukan untuk mengajak seluruh komponen masyarakat bertukar pikiran, berdialog dan berdiskusi dengan harapan dapat tercipta visi dan misi yang sama guna dapat mencegah setiap konflik sosial di masa mendatang.
Kegiatan tersebut, kata dia, dilakukan mulai dari Bali, Jawa Tengah, jawa Barat, Kalimantan Selatan, Bangka Belitung hingga ke Wilayah Barat Indonesia.
Bersama dengan komponen masyarakat, kata dia, TNI mampu mencegah secara dini konflik apapun yang terjadi.
"Contoh pemilu nanti (kita) berharap lancar aman terkendali, tentunya pengaruh media sosial juga sangat penting guna dapat memberikan berita-berita yang mengedukasi seluruh komponen masyarakat agar tidak memunculkan kebencian satu dengan yang lain," kata dia.
Ia juga menegaskan TNI tidak terlibat dalam politik praktis.