Jenazah Membiru, Autopsi Diharapkan Bisa Buka Tabir Penyebab Tewasnya Korban Tragedi Kanjuruhan
TGIPF dan TGA harap ekshumasi dan autopsi dapat mengetahui penyebab tewasnya korban Tragedi Kanjuruhan apakah benar karena gas air mata kedaluwarsa.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) mendatangi lokasi pelaksanaan ekshumasi dua korban Tragedi Kanjuruhan di Pemakaman Umum Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Sabtu (5/11/2022).
Anggota TGIPF Irjen Pol Armed Wijaya menjelaskan, pihaknya ingin melihat secara langsung prosesi autopsi pada aremanita, dua korban tewas Tragedi Kanjuruhan
Armed mengatakan pelaksanaan autopsi terhadap dua korban Tragedi Stadion Kanjuruhan merupakan satu di antara rekomendasi TGIPF.
Saat ini autopsi telah berlangsung sejak pukul 08.15 WIB.
Tim dokter forensik telah memasuki lokasi pemakaman kedua korban Tragedi Stadion Kanjuruhan.
"Pelaksanaan autopsi menjadi salah satu rekomendasi TGIPF."
"Tentunya hasil autopsi bisa menjelaskan penyebab utama meninggalnya para korban."
"Karena itu ada keterkaitan dengan apakah ada dugaan gas air mata yang kedaluwarsa. Apakah berbahaya atau tidak," ujar Armed.
Menurut Armed apapun hasil autopsi dengan kaitannya penambahan pasal yang dituntutkan oleh massa sepenuhnya akan diproses oleh penyidik kepolisian.
"Terkait hasil autopsi dengan kaitan penambahan pasal yang dituntutkan sebelumnya nanti itu yang menangani penyidik."
"Juga terkait pelaksanaan autopsi terbuka atau bagaimana kami serahkan pada sistem hang ada," sebutnya.
Baca juga: Barang Korban Tragedi Kanjuruhan Masih Tertinggal di Stadion, Ada Uang Rp 7 Juta hingga Kunci Motor
Sementara itu, satu anggota Tim Gabungan Aremania (TGA) Dadang Hermawan berharap hasil autopsi dapat menjelaskan fakta sebenarnya penyebab kematian korban.
"Proses autopsinya bisa menjelaskan penyebab kematian korban ini disebabkan karena apa."
"Dari pihak keluarga korban menerangkan saat jenazah dimandikan adik Lala (Nayla) bagian leher ke atas biru dan mengeluarkan berbusa."
"Kalau adik Tasya dari dada ke atas itu biru mengeluarkan darah," harapnya.
Kata Dadang, TGA mengajukan 10 anggotanya menyaksikan langsung ke dalam tenda pelaksanaan otopsi.
"Kami mengajukan 10 orang untuk melihat langsung ke dalam proses autopsi. "
"Sementara untuk rekan-rekan Aremania yang datang ke lokasi kami belum bisa memastikan jumlahnya berapa. Karena spontanitas untuk mengawal usut tuntas ini," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul TGIPF Berharap Autopsi Bisa Membuka Tabir Sebenarnya Penyebab Kematian Korban Tragedi Kanjuruhan,
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.