Kumpulan Ucapan Selamat Hari Pahlawan 2022, Cocok untuk Update Status di Media Sosial
Peringatan Hari Pahlawan jatuh pada Kamis (10/11/2022), ini kumpulan ucapan selamat Hari Pahlawan yang cocok untuk update status di media sosial.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut inilah kumpulan ucapan selamat Hari Pahlawan yang cocok untuk update status di media sosial.
Tahun ini, peringatan Hari Pahlawan jatuh pada Kamis (10/11/2022).
Melansir bkd.jogjaprov.go.id, ditetapkannya 10 November sebagai Hari Pahlawan didasari Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional.
Keppres tersebut ditandatangani oleh Presiden pertama Indonesia, Ir.Soekarno.
Untuk ikut serta memeriahkan Hari Pahlawan, kita bisa saling berbagi ucapan dna update status selamat Hari Pahlawan melalui media sosial.
Baca juga: 35 Link Twibbon Hari Pahlawan 2022, Dapat Dibagikan di Media Sosial
Kumpulan ucapan selamat Hari Pahlawan yang dirangkum Tribunnews.com dari beberapa sumber:
1. Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membuat secarik kain putih menjadi merah putih, selama itu kita tidak akan mau menyerah kepada siapa pun juga. - Bung Tomo
2. Kau mungkin tidak akan pernah merasa takut jika rohmu berpisah dengan jasad mu. Dan kau selalu yakin bahwasanya keberhasilan akan segera di tangan meski menggunakan berbagai macam alat perang yang sederhana. - Bung Tomo
3. Bung Tomo pernah bilang "merdeka atau mati". Kita dapat mengambil kesimpulan bahwasanya jika Indonesia siap merdeka maka juga harus rela mengorbankan apapun termasuk juga ruh dalam jiwa raganya.
4. Bung Karno saja pernah berkata untuk jadi seorang pahlawan kita tak perlu mengangkat pedang yang tajam. Ada banyak cara yang bisa kita gunakan untuk menjadi seorang pahlawan untuk negara.
5. Semangat pemuda Indonesia. Selamat Hari Pahlawan. Siapa kita? Kita Indonesia dan kita bisa! - Bung Karno
6. Setelah merdeka para generasi muda juga wajib berjuang untuk meneruskan jasa dari para pahlawan yang lebih dulu ada. Selamat Hari Pahlawan.
7. Mentari kini mulai memancarkan sinar keemasannya menggantikan gelapnya malam. Hari ini adalah 10 November, tepat sebagai Hari Pahlawan. Selamat Hari Pahlawan!
8. Jasa dari perjuangan para pahlawan begitu luar biasa bahkan juga tidak bisa digantikan dengan nominal harta berapa pun. Selamat Hari Pahlawan!
9. Tanpa adanya semangat yang berkobar layaknya pahlawan perang di masa lampau. Seberapa hebat dan canggihnya senjata yang kamu miliki saat ini tidak akan pernah ada apa-apanya. Selamat Hari Pahlawan!
10. Namun nyatanya senjata tradisional disertai semangat dan tekad yang kuat tersebut mampu membawa Indonesia menuju pada kemerdekaan. Selamat Hari Pahlawan!
11. Hai para generasi baru dari bangsa yang permai ini. Siapkah kalian untuk maju dan bersaing? Ayo kalahkan rasa takut yang selalu menghantuimu. Selamat Hari Pahlawan!
12. Cobalah kepakkan sayapmu selebar mungkin. Mari junjung harkat serta martabat dari bangsa ini! Selamat Hari Pahlawan!
13. Teruskan perjuangan dari para pahlawan. Sesungguhnya mereka melihat kita dari tempat yang jauh. Selamat Hari Pahlawan!
14. Kamu tidak perlu menjadi orang lain untuk menjadi yang terbaik. Kamu adalah pilihan Tuhan yang tercipta dengan kemampuan sendiri. Tak akan ada orang lain yang bisa menyamai. Selamat Hari Pahlawan!
15. Semangat kuat dan berapi-api adalah kunci keberhasilan. Tengoklah sejenak, modal senjata apa yang dimiliki oleh para pahlawan kita? Ya, memang sekadar bambu runcing. Selamat Hari Pahlawan!
16. Kamu hanya perlu memberikan sebuah karya yang terbaik. Buatlah hatimu menjadi peka untuk membangun diri menyikapi peradaban yang semakin hari semakin maju.
17. Kami tidak akan pernah menyia-nyiakan apa yang telah kau berikan. Terima kasih untuk segalanya, kami sebagai generasi muda sudah bersiap diri untuk meneruskan semua perjuangan darimu. Selamat Hari Pahlawan!
18. Orang lain tak akan pernah mampu menjadi seperti dirimu. Jadikanlah pahlawan untuk dirimu sendiri dulu baru orang lain. Selamat Hari Pahlawan!
19. Selamat Hari Pahlawan. Cobalah tengok ke arah belakang tentang sejarah, masa lalu dan perjalanan yang dilakukan oleh para pejuang NKRI. Begitu besar bukan?
20. Bukan hanya bertaruh harta dan keluarga saja, namun mereka siap mempertaruhkan nyawanya untuk bangsa ini. Lalu bagaimana dengan kita penerus bangsa ini? Selamat Hari Pahlawan!
Baca juga: Sejarah dan Makna Hari Pahlawan pada 10 November
21. Kita sama halnya dengan mereka yang telah gugur, memiliki sebuah kewajiban untuk menciptakan sejarah baru bagi Indonesia dalam berkarya. Selamat Hari Pahlawan!
22. Selamat Hari Pahlawan dan selamat berkarya nyata!
23. Ribuan orang tua mungkin bisa saja bermimpi. Namun satu pemuda saja bisa mewujudkan mimpi tersebut dan mengubah dunia menjadi lebih nyata. Selamat Hari Pahlawan!
24. Sudah saatnya bagi kita untuk meneruskan jasa dari para pahlawan kita terdahulu. Selamat Hari Pahlawan!
25. Selamat Hari Pahlawan 10 November. Terimakasih pahlawanku, kami siap melanjutkan perjuanganmu.
26. Tanpa ada pahlawan, kalian bukanlah siapa-siapa. Selamat Hari Pahlawan!
27. Hari ini tepat tanggal 10 November, begitu besar perjuanganmu! Rasanya kurang lengkap jika belum memberikan ucapan selamat Hari Pahlawan.
28. Duhai para pahlawan, jasamu tidak akan pernah kami lupakan. Semua itu akan dikenang dan jadi motivator terbaik bagi kami untuk selalu berjuang lebih maju.
29. Kami akan senantiasa melanjutkan perjuanganmu, membawa Indonesia maju sebagai negara yang ditakutkan di kancah dunia. Selamat Hari Pahlawan.
30. Aku selalu percaya bahwasanya setiap perjuangan itu tidak akan pernah memperkenalkan kepada kita sebuah kata akhir. Atau akhiran dan segala macam yang telah diperjuangkan. Selamat Hari Pahlawan!
Pesan Perjuangan dari Pahlawan Nasional
1. Abdul Muis
"Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda-pemuda kita tidak bisa, jika memang mau berjuang".
(Menceritakan pengalamannya di luar negeri kepada para pemuda di Sulawesi, ketika Abdul Muis melakukan kunjungan ke Sulawesi sebagai anggota Volksraad dan sebagai wakil SI).
2. Ki Hajar Dewantara
Ing Ngarso Sung Tulodo (Di depan memberi contoh)
Ing Madyo Mangun Karso (Di tengah memberi semangat)
Tut Wuri Handayani (Di belakang memberi dorongan)
(Semboyan yang diajarkan saat Ki Hajar Dewantara merintis Taman Siswa yang didirikan pada tahun 1922 dan hingga kini masih dipakai dalam dunia pendidikan).
3. Dokter Cipto Mangunkusumo
"Hari kemudian dari pada tanah kita dan rakyat kita terletak dalam hari sekarang, hari sekarang itu ialah kamu, hari Generasi Muda!"
4. Tjut Nyak Dien
"Kita tidak akan menang bila kita masih terus mengingat semua kekalahan".
5. Gubenur Suryo
"Berulang-ulang telah kita katakan, bahwa sikap kita ialah lebih baik hancur daripada dijajah kembali".
(Pidato Gubernur Suryo di radio menjelang pertempuran 10 November 1945 di Surabaya).
6. R.A. Kartini
"Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! 2 patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata 'Aku tidak dapat!' melenyapkan rasa berani. Kalimat 'Aku mau!' membuat kita mudah mendaki puncak gunung”.
7. Jenderal Sudirman
"Tempat saya yang terbaik adalah ditengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah TNI akan berjuang terus"
(Disampaikan pada jam-jam terakhir sebelum jatuhnya Yogyakarta dan Jenderal Sudirman dalam keadaan sakit, ketika menjawab pernyataan Presiden yang menasihatinya supaya tetap tinggal di kota untuk dirawat sakitnya).
8. Prof. Moh. Yamin, SH
"Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri".
(Disampaikan pada konggres II di Jakarta tanggal 27-28 Oktober 1928 yang dihadiri oleh berbagai perkumpulan pemuda dan pelajar, dimana ia menjabat sebagai sekretaris).
9. Pattimura
"Pattimura-pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi kelak Pattimura-pattimura muda akan bangkit".
(Disampaikan pada saat akan digantung di Kota Ambon tanggal 16 Desember 1817).
10. Nyi Ageng Serang
"Untuk keamanan dan kesentausaan jiwa, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan tidak akan terperosok hidupnya, dan tidak akan takut menghadapi cobaan hidup, karena Tuhan akan selalu menuntun dan melimpahkan
anugerah yang tidak ternilai harganya".
(Disampaikan pada saat Nyi Ageng Serang mendengarkan keluhan keprihatinan para pengikut/rakyat, akibat perlakuan kaum penjajah).
11. Teuku Nyak Arif
"Indonesia merdeka harus menjadi tujuan hidup kita bersama".
(Disampaikan pada pidato bulan Maret 1945, dimana Teuku Nyak Arif menjadi Wakil Ketua DPR seluruh Sumatera).
12. I Gusti Ngurah Rai
"Kami sanggup dan berjanji bertempur terus hingga cita-cita tercapai".
(Surat I Gusti Ngurah Rai kepada Letnan Kolonel Termeulen, seperti tersalin dalam Bali Berjuang).
13. Supriyadi
"Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan ataupun gaji yang tinggi".
(Disampaikan pada saat Supriyadi memimpin pertemuan rahasia yang dihadiri beberapa anggota Peta untuk melakukan pemberontakan melawan Pemerintah Jepang).
14. Ir. Soekarno
"Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Dan berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia".
"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya".
(Pidato Hari Pahlawan 10 November 1961).
"Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka".
(Pidato HUT Proklamasi 1963).
"Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri".
"Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah".
15. Moh. Hatta
"Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata untuk membela cita-cita".
"Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi".
16. Silas Papare
"Jangan sanjung aku, tetapi teruskanlah perjuanganku".
(Disampaikan pada saat memperjuangkan Irian Barat / Papua agar terlepas dari belenggu kolonialisme Belanda dan kembali bergabung dengan NKRI).
17. Bung Tomo
"Jangan memperbanyak lawan, tetapi perbanyaklah kawan".
(Pidato Bung Tomo melalui Radio Pemberontakan)
"Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga".
(Pidato Bung Tomo di radio pada saat pertempuran menghadapi Inggris di Surabaya bulan November 1945).
(Tribunnews.com/Latifah)