TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Heryawan (Aher) digadang bakal menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Bagaimana peluang AHY dan Aher sebagai Cawapres dari Anies Baswedan?

Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menjelasakan persaingan keduanya untuk dapat mendampingi Eks Gubernur DKI Jakarta itu.

Adi menilai persaingan keduanya dalam posisi yang imbang alias fifty-fifty.

"50:50," kata Adi Prayitno, saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (7/11/2022).

Ia kemudian menyebut, Aher harus bersaing keras dengan AHY untuk menjadi pendamping Anies Baswedan.

"Aher harus bersaing keras dengan AHY untuk bisa dampingi Anies," jelas Adi.

Lebih lanjut, menurutnya, hal tersebut tidak mudah bagi Aher.

"Ini tak mudah," ungkapnya.

Sebelumnya, Partai Demokrat terus memperjuangkan ketua umumnya, yakni Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY sebagai cawapres.

AHY dimajukan agar bisa berduet dengan jadi pendamping Anies Baswedan di 2024.

Menurut Anggota DPR yang juga Ketua DPD Dem"okrat Kalimantan Timur Irwan Fecho, AHY jadi cawapres sudah sesuai amanat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Demokrat.

Di Rapimnas Demokrat, AHY diusung sebagai kontestasi Pilpres 2024.

Pun, Irwan menyinggung dalam hasil survei juga mendukung modal AHY maju di 2024.

"Itu kan amanat Rapimnas dan juga berdasarkan fakta yang dikonfirmasi oleh survei. Memang faktanya begitu," kata Irwan dalam acara rilis Survei Nasional Opini Publik Capres-Cawapres & Partai Politik Pemilu 2024, di Hotel Morissey, Jakarta Pusat, Minggu, 6 November 2022.

Figur AHY, sambung Irwan, mampu mendongkrak partai Demokrat dan membawa partai tersebut tetap relevan dengan kepentingan rakyat.

Irwan mengklaim hampir semua survei menempatkan AHY sebagai salah satu calon dengan elektabilitas bagus sebagai cawapres.

"Hampir semua survei menempatkan cawapres (AHY) tertinggi, termasuk survei ini (acara tersebut)," tuturnya.(Tribunnews/Ibriza Fasti Ifhami)