Melihat Harta Kekayaan Dua Oknum Pensiunan Polisi Tajir, Ismail Bolong dengan Labora Sitorus
Pengakuan Ismail Bodong mengingatkan pada kasus yang menjerat terpidana pencucian uang dan pembakakan liar Labora Sitorus.
Editor: Wahyu Aji
Sementata, Tito menjabat sebagai Kapolda pada September 2013.
"Maret, Agustus saya tidak tahu. Yang September, kita lakukan pemeriksaan. Yang bersangkutan beri uang ke kapolresnya. Kapolresnya pinjam katanya untuk jadi Kapolres Raja Ampat, ingin beri ke Kapolda," tuturnya.
Namun, Tito membantah hal tersebut. Kapolres tersebut tidak berani memberikan uang kepadanya.
"Saya tahu ada itikad buruk, dia saya copot jadi staf di Polda di perencanaan," katanya.
Ada 17 rekening polisi yang mendapat aliran dana dari Labora Sitorus.
Labora Sitorus dipenjara di Lapas Cipinang, Jakarta, 7 Maret 2016. Ia sempat melarikan diri dan polisi mengerahkan 600 Brimob untuk menangkapnya.
Pengakuan Ismail Bolong
Dugaan oknum polisi ikut bermain tambang ilegal terkuak lewat pengakuan bekas Aiptu Ismail Bolong yang pernah bertugas di Polresta Samarinda, Kalimantan Timur.
Sebagai pengepul batubara dari konsesi tanpa izin di daerah Santan Ulu, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Ismail Bolong mengaku telah tiga kali setor dana ke petinggi Polri.
Sejak bulan September hingga November 2021, disebut ada Rp 6 miliar telah dipersembahkan oknum perwira tinggi polisi.
Ismail mengaku, dana yang disajikan ke petinggi Polri itu untuk mengamankan usahanya agar tidak diusik oleh aparat di lapangan dan mendapat perlindungan.
Walau pada akhirnya Ismail Bolong telah membantah rekaman videonya yang sempat viral, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menengarai kasus Ismail Bolong tidak terlepas dari dugaan “perang bintang” yang melibatkan petinggi kepolisian (Kompas.com, 07/11/2022)
Rumah mewah Ismail Bolong
Soal berapa harta kekayaan Ismail Bolong belum bisa dikonfirmasi.