KTT G20 Diharapkan Capai Hasil Terbaik di Tengah Ketegangan Geopolitik antara Negara Barat & Rusia
Teuku Faizasyah berharap KTT G20 dapat mencapai hasil terbaik di tengah ketegangan geopolitik antara negara barat dan Rusia.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Dewi Agustina
Sehingga perlu dukungan semua pihak apalagi keputusan yang menyangkut hajat hidup masyarakat global.
Karena itu, Faiza mengatakan Kementerian Luar Negeri hingga saat ini masih bekerja berunding dengan negara G20.
"Sekarang teman-teman masih merundingkan ke-20 negara anggota G20 untuk hadir fisik," ucapnya.
Faiza menambahkan Rusia tetap menjadi bagian dari G20 meskipun tanpa kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin pada KTT G20 di Nusa Dua, Bali.
Walaupun tanpa orang nomor satu di Negeri Beruang Merah itu, Rusia diwakili Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov.
"Jadi tidak lagi ada isu ketidakhadiran (Presiden Putin) menyebabkan Rusia tidak lagi berpartisipasi aktif sebagai anggota G20," ungkapnya.
"Namun dengan kehadiran wakil dari yang ditunjuk, dengan demikian tetap bisa menjadi bagian dari proses pembahasan pada saat KTT," imbuh Faiza.
Kehadiran Menlu Rusia dinilai sudah cukup sebagai perwakilan tertinggi dari negara Rusia.
Baca juga: Hadiri KTT II ASEAN-Australia, Presiden Jokowi Harap Terus Jalin Kerja Sama di Indo Pasifik
"Seseorang yang datang pada kapasitas mewakili negaranya memiliki otoritas untuk menyampaikan, katakanlah posisi negara dan merundingkan isu-isu yang menjadi kepentingan bersama," ucapnya.
Kementerian Luar Negeri RI mencatat ketegangan geopolitik global dalam sebuah forum tinggi antarnegara adalah hal yang lumrah terjadi.
Tidak hanya di KTT G20, sejumlah forum internasional lain pun kerap diwarnai fenomena seperti ini.
"Ini tidak hanya bercermin pada forum G20 ya, di berbagai forum internasional multilateral lainnya pun ini sudah menjadi satu realitas," katanya. (Tribun Network/Reynas Abdila)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.