Guru Besar UI Ingatkan Keamanan Kepala Negara yang Hadir di KTT G20 Harus Jadi Prioritas
Ia mengatakan, Penyelenggaraan KTT G20 di Bali memberi bukti bahwa Indonesia dipercaya dan diapresiasi dunia.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bali menjadi tuan rumah pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi(KTT) G20.
Ada 17 kepala negara dari seluruh dunia hadir dalam agenda selama dua hari tersebut, mulai 15 hingga 16 November 2022.
Penyelenggaraan KTT G20 di Bali memberi bukti bahwa Indonesia dipercaya dan diapresiasi dunia.
Hanya saja Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia(UI), Prof. Hikmahanto Juwana mengingatkan agar keselamatan seluruh kepala negara dan delegasi yang hadir di KTT G20 harus diperhatikan betul-betul hingga kembali lagi ke negaranya masing-masing.
"Ya diakui dan diapresiasi dunia. Tentu yang kita harus jaga adalah keselamatan dan keamanan para kepala pemerintahan sampai mereka kembali," ujar Hikmahanto saat berbincang dengan Tribun, Senin(14/11/2022).
Diketahui sebelum pelaksanaan KTT G20 Istanbul, Turki diguncang bom dan membuat enam orang tewas.
Baca juga: Percepat Pelayanan, Tim Imigrasi Bersiaga di Dekat Pesawat Kepresidenan Delegasi G20 di Bali
Namun Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan tetap datang ke Bali tentu saja dengan pengamanan ketat seperti mobil antipeluru dan sebagainya.
Pengamanan di sekitar lokasi KTT G20 juga diperketat selama pelaksanaan. Bahkan kepala negara yang hadir seperti Presiden AS, Joe Biden dan Presiden China Xi Jin Ping membawa serta kendaraan kepresidenan langsung dari AS serta Beijing.
Kendati demikian Hikmahanto melihat poin strategis dari Bali menjadi tuan rumah KTT G20. Dunia kata dia bisa melihat bahwa Indonesia banyak memunculkan inovasi untuk membuat perekonomian tumbuh. Poin strategis berikutnya kata Rektor Universitas Jenderal Ahmad Yani ini bahwa Indonesia sangat paham bahwa pertumbuhan ekonomi tidak akan terjadi apabila perang terus berlangsung.
"Disini diplomasi pak Jokowi sangat diapresiasi dunia. Mulai dari mengundang Ukraina sampai dengan bertemu langsung di Jerman dengan pemimpin G7, lalu ke Ukraina dan Rusia. Bahkan last minute masih angkat telepon untuk pastikan semua hadir," ujar Hikmahanto.
Selain itu lanjut Hikmahanto manfaat langsung kepada masyarakat di Bali selama pelaksanaan KTT G20 bagi warga pulau Dewata adalah soal perputaran uang. Perputaran uang tentu meningkat selama pelaksanaan agenda tersebut. "Manfaat langsung di Bali adalah peningkatan perputaran uang. Masyarakat di seluruh Indonesia bangga karena banyak kepala pemerintahan terkenal datang ke Indonesia," kata Hikmahanto.(Willy Widianto)