Profil Papua Pegunungan: Termasuk dalam Wilayah Adat La Pago, Ibu Kota di Jayawijaya
Simak profil Papua Pegunungan, Daerah Otonomi Baru (DOB) di Indonesia yand diresmikan Mendagri Tito Karnavian, pada Jumat 11 November 2022 lalu.
Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Ada Puncak Jaya atau Puncak Cartenz, Puncak Trikora, Puncak Yamin, dan Puncak Mandala.
Sebagai kawasan yang berada di daerah pengunungan, La Pago memiliki beberapa komoditas unggulan yang mulai didorong pengembangannya. Antara lain: kopi, ubi jalar, buah merah, bawang, gaharu, karet, nanas, dan jeruk.
Komoditas unggulannya adalah Kopi. Di sektor pariwisata, hal yang ditawarkan adalah wisata alam khas pegununungan dan wisata budaya lokal.
Festival budaya yang terkenal dari wilayah ini adalah Festival Lembah Baliem.
Dalam wilayah adat La Pago terdapat banyak suku yang mendiaminya, antara lain:
- Suku Dani,
- Suku Dem,
- Suku Nduga,
- Suku Ngalik,
- Suku Ngalum,
- Suku Nimbora,
- Suku Pesekhem,
- Suku Pyu,
- Suku Una,
- Suku Uria,
- Suku Himanggona,
- Suku Karfasia,
- Suku Korapan,
- Suku Kupel,
- Suku Timorini,
- Suku Wanam,
- Suku Biksi,
- Suku Momuna,
- Suku Murop,
- Suku Sela Sarmi,
- Suku Yali, dan
- Suku Nayak.
Masyarakat adat tersebut sering menggelar upacara keagamaan diiringi dengan nyanyian, tarian, dan persembahan terhadap nenek moyang.
Baca juga: Profil Papua Selatan, Provinsi Baru yang Diresmikan Mendagri Tito Karnavian
Sistem Noken, Adat La Pago
Selain terkenal akan wisata Lembah Baliemnya, Wilayah Papua Pegunungan sekarang ini dulunya juga dikenal mempraktikan sistem noken.
Noken adalah sistem pemilihan umum kepala daerah maupun nasional dari adat La Pago.
Sistem noken sendiri terbagi menjadi dua, yakni noken big man dan sistem noken gantung.
Noken Big Man adalah sistem pemilihan dengan warga menyerahkan pilihan sepenuhnya kepada kepala suku.
Sedangkan sistem noken gantung yaitu hasil kesepakatan bersama masyarakat dengan kepala suku setelah melalui proses deliberasi.
Mendagri melantik Kepala Kejaksaan Tinggi Papua sebagai Pj. Gubernur Papua Pegunungan
Setelah meresmikan 3 pemekaran DOB, Tito melantik tiga orang penjabat (Pj) gubernur,