Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Banyak Orangtua Ingin Menyekolahkan Anak Keluar Negeri tetapi Masih Ragu Melepas Seusai Lulus SMA

Minat orangtua yang memiliki kemampuan secara finansial untuk menyekolahkan anaknya kuliah di luar negeri cukup tinggi.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Banyak Orangtua Ingin Menyekolahkan Anak Keluar Negeri tetapi Masih Ragu Melepas Seusai Lulus SMA
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
ILUSTRASI Sejumlah pelajar dan mahasiswa melakukan konsultasi pendidikan di luar negeri di salah satu stan perguruan tinggi dari berbagai negara pada Pameran Pendidikan Internasional yang diselenggarakan Alfalink di Hotel Hilton, Jalan Pasirkaliki, Kota Bandung, Selasa (4/8). Pameran yang hanya berlangsung dari pukul 14.00 - 18.00 WIB tersebut dihadiri ribuan pelajar dan mahasiswa yang memiliki minat belajar di luar negeri, serta diikuti sejumlah perguruan tinggi dari 11 negara di Asia, Eropa, dan Amerika, yaitu Australia, Canada, China, Prancis, Italia, Malaysia, New Zealand, Singapura, Korea Selatan, Swiss, Inggris, dan Amerika Serikat. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Minat orangtua yang memiliki kemampuan secara finansial untuk menyekolahkan anaknya kuliah di luar negeri cukup tinggi.

Namun umumnya, orangtua masih merasa ragu untuk melepas anaknya selepas SMA untuk keluar negeri.

Apalagi mereka tergolong anak manja.

"Orangtua masih takut untuk melepaskan anaknya yang baru lulus SMA  kuliah keluar negeri sehingga 'menunda' dengan memasukkannya ke perguruan tinggi di Indonesia sampai menunggu dewasa,"  kata Rektor Swiss German University, Dr. rer. nat. Filiana Santoso kepada wartawan, Selasa (15/11/2022).

Fakta ini juga tergambar dari mahasiswa yang kuliah di Swiss German University.

Selepas lulus kuliah S1 sebagian besar mahasiswa melanjutkan studi ke luar negeri.

Berita Rekomendasi

"Sekitar 85-90 persen lulusan kita melanjutkan studi keluar negeri untuk jenjang studi berikutnya," katanya.

"Jadi kuliah dulu di USG lalu nantinya melanjutkan studi di luar negeri," katanya.
Melihat tingginya minat kuliah keluar negeri ini mendorong USG menjalin kerjasama dengan sejumlah universitas di luar negeri.

Salah satunya menjalin kerjasama dengan The Curators of the University of Missouri on behalf of The University of Missouri-Kansas City.

Filiana mengatakan melalui kolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi terkemuka di luar negeri diharapkan dapat meningkatkan kualitas lulusan agar berstandar global.

Mereka menjalin kerjasama program fast track selama 5 tahun dengan 3+1+1.

Program fast track ini mempunyai kemiripan dengan program akselerasi yang ditawakan di sekolah namun bedanya fast track ditawarkan ditingkat perguruan tinggi pada jenjang Strata 1.

"Program 3+1+1 yakni 3 tahun kuliah di SGU lalu 1 tahun S1 di UMKC dilanjutkan dengan 1 tahun S2 di UMKC. Nantinya para mahasiswa SGU yang mengambil program ini dapat memperoleh gelar Sarjana dari SGU dan Magister dari UMKC," kata Filiana Santoso.

Baca juga: SGU Fasilitasi European Energy Management Training, Praktisi-Akademisi Berbagi Ilmu Efisiensi Energi

Dean of School of Science & Engineering UMKC, Prof. Kevin Truman mengatakan,  sebanyak 125 bidang akademik yang ditawarkan oleh UMKC untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswanya menciptakan karir secara global salah satunya adalah School of Science and Engineering.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas